Rabu, 24 September 2008

Bagaimana Telecenter Semeru Saat Ini

Awal mendengar gak tahu apa itu telecenter. Setelah mengetahui apa telecenter masih bingun mendenifisikan. Setelah mengetahui apa itu telecenter merasa heran. Telecenter yang ada di Kertosari, Kec Pasrujambe, Kab Lumajang merupakan program kegiatan yang membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana yang besar harapanya dapat digunakan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian masyarakat akan dapat meningkatkan ekonomi dengan memanfatkan potensi lokal. Seperti yang termaksud dari tujuan awal telecenter akan dibangun. Maksud dan tujuan dibangun telecenter sebenarnya adalah merupakan program pengembangan komunitas lokal dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk :
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat miskin ( petani dan nelayan ) terutama dalam hal pengelolaan usaha dan pemasaran hasil usaha di bidang pertanian.
2. Meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat miskin melalui penyuluhan dengan pemanfaatan ICT.
3. Meningkatkan produksi bidang pertanian dengan adanya pemasaran yang lebih terbuka dan luas melalui informasi pemasaran yang ada di internet.
4. Meningkatkan kualitas SDM di tingkat desa melalui pelatihan-pelatihan terutama di bidang teknologi informasi dan bahasa Inggris untuk mempersiapkan diri memasuki pasar kerja.

Melihat tujuannya begitu mempesona. Alangkah akan makmurnya masyarakat yang akan ketempatan telecenter. Tidak tanggung – tanggung biaya yang digunakan untuk operasional. Setiap bulannya dianggarkan dana sebesar 8 juta. Sungguh luar biasa dengan dana segitu tiap bulan. Tapi apa yang bisa didapat dengan pembiayaan yang begitu besar.

Sebagai contoh telecenter yang ada di Kertosari, Kec Pasrujambe, Kab Lumajang. Pada awalnya telecenter Semeru begitu namanya memiliki program sebagai berikut :
1. Operasional computer untuk internet dimulai pada bulan Mei 2005 dari jam 08.00 s/d 16.00 Wib dan dikunjungi ± 10 orang/ hari.
2. Sesuai program di Kabupaten Lumajang bahwa desa Kertosari sebagai lokasi Agropolitan, kebanyakan akses internet mengarah untuk explore masalah pertanian .
3. Hubungan yang telah dijalin melalui internet dengan petani di Batu untuk menanam “Sensivera” sejenis tanaman hias yang akan diekspor ke Asia Timur dan disebabkan petani Kabupaten Lumajang belum berpengalaman tentang tanaman hias, hal ini akan dikoordinasikan dengan Dinas Pertanian ;
4. Akses lain yaitu browsing untuk masalah kesehatan sehubungan program Gerbang Mas (Gerakan Membangun Masyarakat Sehat) di Kabupaten Lumajang dan yang didapat adalah informasi-informasi tentang kesehatan dan informasi lain tentang pelatihan yang bermanfaat untuk para petani setempat ;
5. Diutamakan keberadaan Telecenter untuk mencetak kader – kader Kelompok Tani sebanyak – banyaknya dan difokuskan 1 (satu) desa untuk percontohan di desa Kertosari ;
6. Lokasi Telecenter cukup dekat dengan lokasi – lokasi kegiatan sosial lain, sehingga warga sering memanfaatkan untuk mendapat informasi dan juga dari ibu – ibu yang mengantar anak – anaknya di TK di dekat Telecenter juga tertarik belajar internet dan mengikuti kegiatan yang ada di Telecenter ;
7. Pengelola Telecenter telah mempublikasikan informasi yang ada di internet kepada penduduk tidak hanya melalui madia elektronik tapi juga melalui papan informasi dari hasil print out internet. Informasi yang bermanfaat antara lain yaitu mengenai system penerimaan mahasiswa baru ITB, informasi – informasi tentang kesehatan, tenaga kerja dan budidaya pertanian dan lain – lain ;
8. Direncanakan akan mengadakan pelatihan kompuetr atau internet tingkat dasar yang diharapkan akan menjadi simpul – simpul informasi ± 40 kader terbagi 4 (empat) gelombang ( 10 / gel ).

Sungguh luar biasa apa yang akan dijadikan harapan Tc Semeru. Sehingga masyarakat Desa Kertosari akan mendapatkan kemewahan dan kemakmuran dengan peningkatan hasil pertanian yang melimpah. Selain itu akan banyak potensi desa yang naik daun. Akan tetapi itu tinggalah angan – angan yang selalu menjadi impian masyarakat Desa Kertosari. Bagaimana tidak coba kita tenggok bagaimana berjalannya Tc semeru. Perlu adanya pengelolaan bersama dengan masyarakat. Pengelola harus mengerti dan mau berjalan sinergis dengan masyarakat sekitar telecenter.

Saat inipun tc semeru mempunyai sebuah media komunitas. Media komunitas tersebut adalah Radio Komunitas Telecenter. Adanya radio komunitas maka penyebarluasan informasi akan dapat lebih maksimal. Ini akan berhasil apabila pengelolaanya dilakukan bersama masyarakat. Perlu ditanamkan pada masyarakat rasa kepemilikanya terhadap media yang sudah ada baik telecenter maupun radio komunitas telecenter. Dengan demikian warga masyarakat juga akan merasakan apa yang terjadi dan sedang terjadi di telecenter dan radio komunitas tc Semeru. Pengelola juga harus mengerti apa yang dibutuhkan komunitasnya. Hubungan yang sinergis antara warga masyarakat dan pengelola akan didapat hasil yang maksimal untuk menyejahterakan masyarakatnya.

Akan tetapi apa yang saat ini terjadi di telecenter sungguh – sungguh berbanding terbalik. Apa yang terjadi di telecenter sungguh jauh dari tujuan dan harapan sesuai yang sudah direncanakan. Bagaimana tidak semua itu tinggalah kenangan. Peran serta masyarakat sangat lemah. Banyak yang menganggap acuh tak acuh. Masyarakat tidak merasa peduli dengan apa yang terjadi ditelecenter.

Ini terjadi karena pengelolaan telecenter saat ini bagaikan dikelola secara perorangan/kelompok orang tertentu. Pengelolaannya kurang dapat melibatkan masyarakat yang ada di Kertosari. Keterlibatan masyarakat sampai saat ini sebatas pengguna dan penerima layanan. Diluar itu ya hanya menjadi penonton dan pendengar saja. Masyarakat bagaikan obyek tidak sebagai subyek. Telecenter hanya sebatas melayani informasi, kursus, pelatihan, pendidikan dan pemasaran produk-produk UKM

Masyarakat berharap pengelola bisa menjalankan program yang sudah dibuat, karena sampai saat ini program itu masih belum terwujud.jadi programnya tidak usah ditambah lagi, yang dulu saja balum kelar. Terus harapan masyarakat agar para pengelola bisa lebih mendekatkan diri dengan masyarakatnya. Dengan demikian mengetahui apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kinerjanya juga harus lebih profesional, jangan telecentre dijadikan tempat kerja sampingan. Masyarakat perlu dilibatkan agar mempunyi perasaan memiliki.jangan yang dekat dengan pengelola saja tapi semua masyarakat.

Telecenter lebih dekat dengan masyarakat khususnya petani, pedagang, guru dan pemerintahan. Karena untuk hubungan yang dekat akan dapat dilakukan kontrol. Perlu Telecenter menanamkan dibenak masyarakat untuk menjadi salah satu central kebutuhan masyarakat untuk belajar maupun cari solusi dan inspirasi.

Berbagai permasalahan muncul bersamaan dengan jalannya waktu. Bahkan hubungan sinergis yang seharusnya dapat dijalankan tidak dapat berjalan. Hubungan antara pengelolan telecenter (radio komunitas telecenter), masyarakat, pihak kelurahan dan kecamatan tidak dapat berjalan dengan baik. Sehingga program yang dulu pernah dilakukan seakan tinggal kenangan. Saat ini kegiatan yang masih berjalan adalah sekolah paket C, persewaan internet dan radio komunitas. Sedang kegiatan dalam bentuk pendampingan maupun pembinaan pada kelompok masyarakat sudah tidak ada. Entah apa yang menyebabkan demikian.

Tenyata banyak permasalahan yang ada ditelecenter semeru. Selain itu pola pengelolaan yang ada juga kurang maksimal. Keterlibatan dan saling melibatkan masyarakat untuk dapat berpartisipasi sangat kurang. Selain itu pengelolaan yang hanya dilakukan oleh kelompok orang tertentu. Bahkan kelompok tersebut terdapat seorang tokoh yang mempunyai pengaruh yang begitu besar. Bahkan pengaruhnya tidak hanya di wilayah Desa Kertosari saja melainkan di seluruh Kecamatan Pasrujambe. Pengelola juga kurang dapat membuka diri sehingga masyarakat yang ingin terlibat merasa canggung.

Belum terselesaikanya permasalahan ditingkat pengelolaan yang bersifat otoriter terdapat masalah lagi yang dampaknya luar biasa. Setelah dianalisa ternyata permasalahan tersebut adalah permasalahan politik. Pengelola yang seharusnya dapat bersifat netral akan tetapi malah ikut bermain. Dan permainan politik pasti akan mendapatkan dampak yang luar biasa. Permasalahan politik yang pertaman membuat hubungan telecenter dan kelurahan menjadi renggang. Bahkan saat ini sudah tidak ada hubungan yang dapat berguna pada masyarakaat dengan pemanfaatan telecenter. Permasalahan kedua muncul juga gara – gara permainan politik. Kali ini permasalahan itu timbul setelah berlangsungnya Pilkada (Pilihan Kepala Daerah) Bupati Lumajang. Pada saat itu pengelola dan camat mempunyi jalur yang berbeda. Setelah selesai pilkada membuat hubungan yang mulanya hanya antara pimpinan telecenter dan camat berlanjut pada permasalahan masing – masing institusi.

Sebenarnya pemasalahan tersebut tidak harus berkelanjutan. Akan tetapi masing – masing pihak tetap berprinsip kuat terhadap egoismenya. Sehingga masing – masing pihak yang seharusnya dapat mengoperasikan telecenter untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat malah mereka ribut sendiri. Mereka seakan sudah tidak mempedulikan apa yang harusnya mereka lakukan. Saat ini tinggal bagaimana masyarakat akan mengambil langkah yang harus ditempuh. Sungguh sayang seandainya fasilitas yang begitu megah dan sangat besar gunanya tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Keterlibatan masyarakat yang kuat akan dapat memaksimalkan fasilitas yang ada diTelecenter. Tidak mustahil nantinya masyarakat khususnya Desa Kertosari dan Kecamatan Pasrujambe pada umumnya akan hidup makmur dan sejahtera. Mari kita bangun kemandirian masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat.

1 komentar:

Danny Jubel Abrian Sianturi mengatakan...

Terima kasih untuk infonya. Dapatkah amrun mengirimkan informasi yang lebih tentang masalah disana, khususnya yang berhubungan dengan petani. Karena saya sedang akan mengadakan penelitian tentang peranan teknologi informasi dan komunikasi terhadap petani untuk skripsi saya. Selain itu, jarak ke lokasi telecenter juga cukup jauh dari tempat tinggal saya. Oleh karena itu saya sanga membutuhkan bantuan informasinya.Tolong kirim ke email saya. Terima kasih.