Awal mendengar gak tahu apa itu telecenter. Setelah mengetahui apa telecenter masih bingun mendenifisikan. Setelah mengetahui apa itu telecenter merasa heran. Telecenter yang ada di Kertosari, Kec Pasrujambe, Kab Lumajang merupakan program kegiatan yang membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana yang besar harapanya dapat digunakan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian masyarakat akan dapat meningkatkan ekonomi dengan memanfatkan potensi lokal. Seperti yang termaksud dari tujuan awal telecenter akan dibangun. Maksud dan tujuan dibangun telecenter sebenarnya adalah merupakan program pengembangan komunitas lokal dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk :
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat miskin ( petani dan nelayan ) terutama dalam hal pengelolaan usaha dan pemasaran hasil usaha di bidang pertanian.
2. Meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat miskin melalui penyuluhan dengan pemanfaatan ICT.
3. Meningkatkan produksi bidang pertanian dengan adanya pemasaran yang lebih terbuka dan luas melalui informasi pemasaran yang ada di internet.
4. Meningkatkan kualitas SDM di tingkat desa melalui pelatihan-pelatihan terutama di bidang teknologi informasi dan bahasa Inggris untuk mempersiapkan diri memasuki pasar kerja.
Melihat tujuannya begitu mempesona. Alangkah akan makmurnya masyarakat yang akan ketempatan telecenter. Tidak tanggung – tanggung biaya yang digunakan untuk operasional. Setiap bulannya dianggarkan dana sebesar 8 juta. Sungguh luar biasa dengan dana segitu tiap bulan. Tapi apa yang bisa didapat dengan pembiayaan yang begitu besar.
Sebagai contoh telecenter yang ada di Kertosari, Kec Pasrujambe, Kab Lumajang. Pada awalnya telecenter Semeru begitu namanya memiliki program sebagai berikut :
1. Operasional computer untuk internet dimulai pada bulan Mei 2005 dari jam 08.00 s/d 16.00 Wib dan dikunjungi ± 10 orang/ hari.
2. Sesuai program di Kabupaten Lumajang bahwa desa Kertosari sebagai lokasi Agropolitan, kebanyakan akses internet mengarah untuk explore masalah pertanian .
3. Hubungan yang telah dijalin melalui internet dengan petani di Batu untuk menanam “Sensivera” sejenis tanaman hias yang akan diekspor ke Asia Timur dan disebabkan petani Kabupaten Lumajang belum berpengalaman tentang tanaman hias, hal ini akan dikoordinasikan dengan Dinas Pertanian ;
4. Akses lain yaitu browsing untuk masalah kesehatan sehubungan program Gerbang Mas (Gerakan Membangun Masyarakat Sehat) di Kabupaten Lumajang dan yang didapat adalah informasi-informasi tentang kesehatan dan informasi lain tentang pelatihan yang bermanfaat untuk para petani setempat ;
5. Diutamakan keberadaan Telecenter untuk mencetak kader – kader Kelompok Tani sebanyak – banyaknya dan difokuskan 1 (satu) desa untuk percontohan di desa Kertosari ;
6. Lokasi Telecenter cukup dekat dengan lokasi – lokasi kegiatan sosial lain, sehingga warga sering memanfaatkan untuk mendapat informasi dan juga dari ibu – ibu yang mengantar anak – anaknya di TK di dekat Telecenter juga tertarik belajar internet dan mengikuti kegiatan yang ada di Telecenter ;
7. Pengelola Telecenter telah mempublikasikan informasi yang ada di internet kepada penduduk tidak hanya melalui madia elektronik tapi juga melalui papan informasi dari hasil print out internet. Informasi yang bermanfaat antara lain yaitu mengenai system penerimaan mahasiswa baru ITB, informasi – informasi tentang kesehatan, tenaga kerja dan budidaya pertanian dan lain – lain ;
8. Direncanakan akan mengadakan pelatihan kompuetr atau internet tingkat dasar yang diharapkan akan menjadi simpul – simpul informasi ± 40 kader terbagi 4 (empat) gelombang ( 10 / gel ).
Sungguh luar biasa apa yang akan dijadikan harapan Tc Semeru. Sehingga masyarakat Desa Kertosari akan mendapatkan kemewahan dan kemakmuran dengan peningkatan hasil pertanian yang melimpah. Selain itu akan banyak potensi desa yang naik daun. Akan tetapi itu tinggalah angan – angan yang selalu menjadi impian masyarakat Desa Kertosari. Bagaimana tidak coba kita tenggok bagaimana berjalannya Tc semeru. Perlu adanya pengelolaan bersama dengan masyarakat. Pengelola harus mengerti dan mau berjalan sinergis dengan masyarakat sekitar telecenter.
Saat inipun tc semeru mempunyai sebuah media komunitas. Media komunitas tersebut adalah Radio Komunitas Telecenter. Adanya radio komunitas maka penyebarluasan informasi akan dapat lebih maksimal. Ini akan berhasil apabila pengelolaanya dilakukan bersama masyarakat. Perlu ditanamkan pada masyarakat rasa kepemilikanya terhadap media yang sudah ada baik telecenter maupun radio komunitas telecenter. Dengan demikian warga masyarakat juga akan merasakan apa yang terjadi dan sedang terjadi di telecenter dan radio komunitas tc Semeru. Pengelola juga harus mengerti apa yang dibutuhkan komunitasnya. Hubungan yang sinergis antara warga masyarakat dan pengelola akan didapat hasil yang maksimal untuk menyejahterakan masyarakatnya.
Akan tetapi apa yang saat ini terjadi di telecenter sungguh – sungguh berbanding terbalik. Apa yang terjadi di telecenter sungguh jauh dari tujuan dan harapan sesuai yang sudah direncanakan. Bagaimana tidak semua itu tinggalah kenangan. Peran serta masyarakat sangat lemah. Banyak yang menganggap acuh tak acuh. Masyarakat tidak merasa peduli dengan apa yang terjadi ditelecenter.
Ini terjadi karena pengelolaan telecenter saat ini bagaikan dikelola secara perorangan/kelompok orang tertentu. Pengelolaannya kurang dapat melibatkan masyarakat yang ada di Kertosari. Keterlibatan masyarakat sampai saat ini sebatas pengguna dan penerima layanan. Diluar itu ya hanya menjadi penonton dan pendengar saja. Masyarakat bagaikan obyek tidak sebagai subyek. Telecenter hanya sebatas melayani informasi, kursus, pelatihan, pendidikan dan pemasaran produk-produk UKM
Masyarakat berharap pengelola bisa menjalankan program yang sudah dibuat, karena sampai saat ini program itu masih belum terwujud.jadi programnya tidak usah ditambah lagi, yang dulu saja balum kelar. Terus harapan masyarakat agar para pengelola bisa lebih mendekatkan diri dengan masyarakatnya. Dengan demikian mengetahui apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kinerjanya juga harus lebih profesional, jangan telecentre dijadikan tempat kerja sampingan. Masyarakat perlu dilibatkan agar mempunyi perasaan memiliki.jangan yang dekat dengan pengelola saja tapi semua masyarakat.
Telecenter lebih dekat dengan masyarakat khususnya petani, pedagang, guru dan pemerintahan. Karena untuk hubungan yang dekat akan dapat dilakukan kontrol. Perlu Telecenter menanamkan dibenak masyarakat untuk menjadi salah satu central kebutuhan masyarakat untuk belajar maupun cari solusi dan inspirasi.
Berbagai permasalahan muncul bersamaan dengan jalannya waktu. Bahkan hubungan sinergis yang seharusnya dapat dijalankan tidak dapat berjalan. Hubungan antara pengelolan telecenter (radio komunitas telecenter), masyarakat, pihak kelurahan dan kecamatan tidak dapat berjalan dengan baik. Sehingga program yang dulu pernah dilakukan seakan tinggal kenangan. Saat ini kegiatan yang masih berjalan adalah sekolah paket C, persewaan internet dan radio komunitas. Sedang kegiatan dalam bentuk pendampingan maupun pembinaan pada kelompok masyarakat sudah tidak ada. Entah apa yang menyebabkan demikian.
Tenyata banyak permasalahan yang ada ditelecenter semeru. Selain itu pola pengelolaan yang ada juga kurang maksimal. Keterlibatan dan saling melibatkan masyarakat untuk dapat berpartisipasi sangat kurang. Selain itu pengelolaan yang hanya dilakukan oleh kelompok orang tertentu. Bahkan kelompok tersebut terdapat seorang tokoh yang mempunyai pengaruh yang begitu besar. Bahkan pengaruhnya tidak hanya di wilayah Desa Kertosari saja melainkan di seluruh Kecamatan Pasrujambe. Pengelola juga kurang dapat membuka diri sehingga masyarakat yang ingin terlibat merasa canggung.
Belum terselesaikanya permasalahan ditingkat pengelolaan yang bersifat otoriter terdapat masalah lagi yang dampaknya luar biasa. Setelah dianalisa ternyata permasalahan tersebut adalah permasalahan politik. Pengelola yang seharusnya dapat bersifat netral akan tetapi malah ikut bermain. Dan permainan politik pasti akan mendapatkan dampak yang luar biasa. Permasalahan politik yang pertaman membuat hubungan telecenter dan kelurahan menjadi renggang. Bahkan saat ini sudah tidak ada hubungan yang dapat berguna pada masyarakaat dengan pemanfaatan telecenter. Permasalahan kedua muncul juga gara – gara permainan politik. Kali ini permasalahan itu timbul setelah berlangsungnya Pilkada (Pilihan Kepala Daerah) Bupati Lumajang. Pada saat itu pengelola dan camat mempunyi jalur yang berbeda. Setelah selesai pilkada membuat hubungan yang mulanya hanya antara pimpinan telecenter dan camat berlanjut pada permasalahan masing – masing institusi.
Sebenarnya pemasalahan tersebut tidak harus berkelanjutan. Akan tetapi masing – masing pihak tetap berprinsip kuat terhadap egoismenya. Sehingga masing – masing pihak yang seharusnya dapat mengoperasikan telecenter untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat malah mereka ribut sendiri. Mereka seakan sudah tidak mempedulikan apa yang harusnya mereka lakukan. Saat ini tinggal bagaimana masyarakat akan mengambil langkah yang harus ditempuh. Sungguh sayang seandainya fasilitas yang begitu megah dan sangat besar gunanya tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Keterlibatan masyarakat yang kuat akan dapat memaksimalkan fasilitas yang ada diTelecenter. Tidak mustahil nantinya masyarakat khususnya Desa Kertosari dan Kecamatan Pasrujambe pada umumnya akan hidup makmur dan sejahtera. Mari kita bangun kemandirian masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat.
Rabu, 24 September 2008
Minggu, 21 September 2008
Telecenter Semeru Kurang Daya Tarik
Sesuatu jadi disukai bahkan dicari, kalau sesuatu itu punya daya tarik. Sama halnya dengan suatu tempat, bahkan tempat apapun. Telecenter Semeru salah satunya. Suatu tempat yang jarang sekali dikunjungi para petani. Mayoritas warga di sekitar Telecenter berprofesi petani. Di mana petani kurang tahu dengan adanya internet. Akan tetapi Telecenter tetap ramai dikunjungi anak-anak muda dan pelajar.
Sampai saat ini, Telecenter Semeru belum punya daya tarik minat pengunjung, terutama petani. Para petani enggan datang karena mereka tidak memiliki kepentingan di Telecenter. Anggapan tersebut salah, karena banyak informasi pertanian yang mereka butuhkan ada di Telencenter.
Sekitar Telencenter terdapat lahan untuk percontohan pertanian yang dapat dijadikan daya tarik. Walaupun areanya tidak begitu luas, pengelola Telecenter bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kecamatan Pasrujambe. Saat ini lahan di sekitar Telecenter masih terbengkalai, tidak ada tanaman, kecuali rumput liar. Padahal seharusnya tempat itu dapat dimanfaatkan sebagai area percontohan pertanian. Dengan begitu akan menjadi daya tarik petani untuk datang ke Telecenter. Baik sekedar melihat-lihat atau mendapatkan informasi.
Sampai saat ini, Telecenter Semeru belum punya daya tarik minat pengunjung, terutama petani. Para petani enggan datang karena mereka tidak memiliki kepentingan di Telecenter. Anggapan tersebut salah, karena banyak informasi pertanian yang mereka butuhkan ada di Telencenter.
Sekitar Telencenter terdapat lahan untuk percontohan pertanian yang dapat dijadikan daya tarik. Walaupun areanya tidak begitu luas, pengelola Telecenter bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kecamatan Pasrujambe. Saat ini lahan di sekitar Telecenter masih terbengkalai, tidak ada tanaman, kecuali rumput liar. Padahal seharusnya tempat itu dapat dimanfaatkan sebagai area percontohan pertanian. Dengan begitu akan menjadi daya tarik petani untuk datang ke Telecenter. Baik sekedar melihat-lihat atau mendapatkan informasi.
Sukseskah Pemilu 2009
Pemilihan Umum ( Pemilu ) sebentar lagi akan dilaksanakan. Akan tetapi jangan terlalu berharap Pemilu akan sukses. Kesuksesan Pemilu tidak dapat diketahui tanpa melihat sukses yang seperti apa. Banyak hal yang dapat mempengaruhi jalannya Pemilu. Panitia pemilu, masyarakat, partai politik sangat mempengarui suksesnya Pemilu. Kesiapan ketiganya sangat berpengaruh dalam suksesnya pemilu.
Pemilu tidak akan berjalan tanpa adanya ketiga aspek tersebut. Pemilu tidak akan jalan tanpa penitia yang mengurusi segala keperluan dan kebutuhan pelaksanaan. Partai politik juga harus ada sebagai peserta Pemilu. Keterlibatan masyarakat sangat mutlak diharapkan. Tanpa masyarakat Pemilu tidak ada artinya. Masyarakat mempunyai peran stragetis dalam pelaksanaan Pemilu.
Padahal saat ini masyarakat sudah tidak terlalu percaya dengan Pemilu. Pemilu hanya akan berlangsung seperti yang sudah pernah terjadi. Kepercayaan masyarakat menurun tajam. Bahkan masyarakat yang tidak menggunakan hak pilih ”Golput” diperkirakan akan meningkat. Untuk membuat masyarakat tidak golput itu membutuhkan cara yang sulit. Bahkan berbagai cara dilakukan untuk mengajak masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya.
Partai politik disarakan sangat mempunyai kesiapan yang lebih dalam pelaksanaan Pemilu. Akan tetapi kesipan yang seperti apa yang dilakukan partai politik, itu yang harus diperhatikan. Jangan sampai persiapan yang dilakukan partai politik bagus tapi hanya diperuntukan oleh golongan tertentu. Padahal program yang harusnya menjadi acuan partai politik adalah bagaimana partai politik dapat mensejahterakan masyarakat tanpa membeda - bedakan dari golongan, suku, ras, agama. Masyarakat juga harus paham yang dilakukan oleh partai politik sebelum ikut dalam pelaksanaan Pemilu.
Sedang dengan melihat kesiapan panitia Pemilu dirasakan amburadul. Persiapan Pemilu dilakukan asal – asalan. Sepertinya tidak ada agenda yang rinci untuk menjalankan tahapan pemilu. Banyak ketidakjelasan diantara masing – masing panitia Pemilu, baik dari tingkat pusat sampai desa. Bahkan tahapan yang sudah disusun rapi mengalami banyak perubahan. Bahkan banyak tahapan Pemilu yang mundur dari apa yang sudah diagendakan. Persiapan yang ada dirasakan sulit untuk mencapai hasil maksimal dari pelaksanaan Pemilu 2009. Untuk itu kita tunggu saja nantinya Pemilu akan seperti apa.
Pemilu tidak akan berjalan tanpa adanya ketiga aspek tersebut. Pemilu tidak akan jalan tanpa penitia yang mengurusi segala keperluan dan kebutuhan pelaksanaan. Partai politik juga harus ada sebagai peserta Pemilu. Keterlibatan masyarakat sangat mutlak diharapkan. Tanpa masyarakat Pemilu tidak ada artinya. Masyarakat mempunyai peran stragetis dalam pelaksanaan Pemilu.
Padahal saat ini masyarakat sudah tidak terlalu percaya dengan Pemilu. Pemilu hanya akan berlangsung seperti yang sudah pernah terjadi. Kepercayaan masyarakat menurun tajam. Bahkan masyarakat yang tidak menggunakan hak pilih ”Golput” diperkirakan akan meningkat. Untuk membuat masyarakat tidak golput itu membutuhkan cara yang sulit. Bahkan berbagai cara dilakukan untuk mengajak masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya.
Partai politik disarakan sangat mempunyai kesiapan yang lebih dalam pelaksanaan Pemilu. Akan tetapi kesipan yang seperti apa yang dilakukan partai politik, itu yang harus diperhatikan. Jangan sampai persiapan yang dilakukan partai politik bagus tapi hanya diperuntukan oleh golongan tertentu. Padahal program yang harusnya menjadi acuan partai politik adalah bagaimana partai politik dapat mensejahterakan masyarakat tanpa membeda - bedakan dari golongan, suku, ras, agama. Masyarakat juga harus paham yang dilakukan oleh partai politik sebelum ikut dalam pelaksanaan Pemilu.
Sedang dengan melihat kesiapan panitia Pemilu dirasakan amburadul. Persiapan Pemilu dilakukan asal – asalan. Sepertinya tidak ada agenda yang rinci untuk menjalankan tahapan pemilu. Banyak ketidakjelasan diantara masing – masing panitia Pemilu, baik dari tingkat pusat sampai desa. Bahkan tahapan yang sudah disusun rapi mengalami banyak perubahan. Bahkan banyak tahapan Pemilu yang mundur dari apa yang sudah diagendakan. Persiapan yang ada dirasakan sulit untuk mencapai hasil maksimal dari pelaksanaan Pemilu 2009. Untuk itu kita tunggu saja nantinya Pemilu akan seperti apa.
Sabtu, 13 September 2008
Enaknya Ada Telecenter
Telecenter merupakan tempat mengakses informasi, berkomunikasi dan mendapatkan layanan sosial dan ekonomi dengan menggunakan sarana teknologi informasi dan komunikasi berupa komputer dan sambungan ke internet.
Selain itu telecenter diharapkan merupakan tempat dilaksanakannya kegiatan pemberdayaan masyarakat yang antara lain berupa pelatihan peningkatan ketrampilan dan pengetahuan serta pelaksanaan kegiatan ekonomi masyarakat secara profesional yang didukung oleh fasilitas telecenter.
Maksud dan tujuan Telecenter adalah :
Pendirian telecenter merupakan program pengembangan komunitas lokal dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat miskin ( petani dan nelayan ) terutama dalam hal pengelolaan usaha dan pemasaran hasil usaha di bidang pertanian.
2. Meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat miskin melalui penyuluhan dengan pemanfaatan ICT
3. Meningkatkan produksi bidang pertanian dengan adanya pemasaran yang lebih terbuka dan luas melalui informasi pemasaran yang ada di internet.
4. Meningkatkan kualitas SDM di tingkat desa melalui pelatihan-pelatihan terutama di bidang teknologi informasi dan bahasa Inggris untuk mempersiapkan diri memasuki pasar kerja.
Potensi lokal patut untuk kita promosikan. Promosi dapat kita lakukan baik dengan media cetak maupun elektronik. Bahkan belakangan teknologi informasi dan komunikasi mutlak dilakukan. Akan tetapi kesimpangsiuran informasi dapat membuat kerugian ekonomis dan secara otomatis akan timbul permasalaha sosial. Potensi pertanian maupun alam akan dapat membawa masyarakat bangkit menuju kejayaan.
Salah satu hal untuk dapat menujang mempromosikan aset yang ada dimasyarakat adalah denganenguatan aset informasi. Dengan terbangunnya teknologi berbasis informasi akan membawa masyarakat bangkit darikemiskinan. Banyak potensi yang bisa diangkat dan dipromosikan melalui teknologi informasi. Selainitu kita dapat berbagi pengalaman sehingga pemerataan potensi dapat digali dan diterapkan bersama.
Sebagai salah satu solusi penanganan masalah kemiskinan yang dapat segera direalisasikan antara lain ialah membangun basis informasi yang kegiatannya diawali melalui penyusunan sistem informasi. Dengan membangun basis informasi diharapkan begitu banyak informasi yang dapat diketahui dan akan berdampak pula pada banyaknya kesempatan berusaha yang bermanfaat bagi masyarakat pedesaaan.
Banyak pengalaman di Negara – Negara berkembang menunjukkan, bahwa akses informasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat, dimana tujuannya antara lain agar dapat mengetahui harga jual produk, baik itu sektor pertanian, perikanan maupun usaha lainnya. Dengan mengetahui informasi harga jual dimungkinkan masyarakat setempat mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi.Karena mempunyai nilai jual tinggi, maka dengan sendirinya penghasilan masyarakat meningkat.
Telecenter akan dapat mendukung adanya kegiatan tersebut. Untuk itu dengan adanya telecenter dapat kita manfaatkan. Telecenter dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat yang akan menggunakan asalkan dapat mendukung pendidikan dan peningkatan potensi yang ada di suatu wilayah yang terdapat telecenter.
Seperti di TC Semeru seandainya dapat dimanfaat dengan maksimal akan dapat meningkatkan potensi lokal yang ada. Ini jelas terjadi karena di Semeru sendiri banyak potensi yang dapat diunggukan. Selain itu potensi yang ada dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk promosi maupun menerapkan potensi yang sudah ada dapat disingkronkan dengan adanya telecenter.
Untuk pelaksanaan di lapangan telah dipersiapkan organisasi pengelola sebagai berikut :
1. Tim Pembina Telecenter yang terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat setempat;
2. Sebagai tuan rumah ditunjuk tokoh masyarakat yang bertanggungjawab untuk keberadaan telecenter;
3. Pengelola telecenter yang terdiri dari Manager, Bagian pelayanan masyarakat, Bagian Informasi dan Bagian Pengembangan Masyarakat disamping sekretaris juga operator sebanyak 2 orang dan 1 tenaga teknis. ( UNDP )
Sebagai contoh : Untuk bangunan yang digunakan adalah hasil swadaya Kelompok Tani dan masyarakat sekitarnya sedangkan kegiatan – kegiatannya antara lain :
1. Operasional computer untuk internet dimulai pada bulan Mei 2005 dari jam 08.00 s/d 16.00 Wib dan dikunjungi ± 10 orang/ hari
2. Sesuai program di Kabupaten Lumajang bahwa desa Kertosari sebagai lokasi Agropolitan, kebanyakan akses internet mengarah untuk explore masalah pertanian ;
3. Hubungan yang telah dijalin melalui internet dengan petani di Batu untuk menanam “Sensivera” sejenis tanaman hias yang akan diekspor ke Asia Timur dan disebabkan petani Kabupaten Lumajang belum berpengalaman tentang tanaman hias, hal ini akan dikoordinasikan dengan Dinas Pertanian ;
4. Akses lain yaitu browsing untuk masalah kesehatan sehubungan program Gerbang Mas (Gerakan Membangun Masyarakat Sehat) di Kabupaten Lumajang dan yang didapat adalah informasi-informasi tentang kesehatan dan informasi lain tentang pelatihan yang bermanfaat untuk para petani setempat ;
5. Untuk telecenter Semeru, didampingi konsultan dari UNDP dalam upaya menyusun progam – progam dan rencana kerja selama 1 (satu) tahun dan hasil rencana kerja berupa “Survey Kampung Sendiri” untuk melihat potensi dan masalah yang ada.
6. Diutamakan keberadaan Telecenter untuk mencetak kader – kader Kelompok Tani sebanyak – banyaknya dan difokuskan 1 (satu) desa untuk percontohan di desa Kertosari ;
7. Lokasi Telecenter cukup dekat dengan lokasi – lokasi kegiatan sosial lain, sehingga warga sering memanfaatkan untuk mendapat informasi dan juga dari ibu – ibu yang mengantar anak – anaknya di TK di dekat Telecenter juga tertarik belajar internet dan mengikuti kegiatan yang ada di Telecenter ;
8. Pengelola Telecenter telah mempublikasikan informasi yang ada di internet kepada penduduk tidak hanya melalui madia elektronik tapi juga melalui papan informasi dari hasil print out internet. Informasi yang bermanfaat antara lain yaitu mengenai system penerimaan mahasiswa baru ITB, informasi – informasi tentang kesehatan, tenaga kerja dan budidaya pertanian dan lain – lain ;
9. Direncanakan akan mengadakan pelatihan kompuetr atau internet tingkat dasar yang diharapkan akan menjadi simpul – simpul informasi ± 40 kader terbagi 4 (empat) gelombang ( 10 / gel ).
Yang perlu dingat adalah :
Teknologi informasi merupakan alat bantu yang memungkinkan pengintegrasian beberapa kegiatan dalam satu proses yang lebih sederhana. Pemanfataan teknologi informasi dan komunikasi bukan hanya diorientasikan pada otomatisasi perkantoran saja, akan tetapi lebih dari itu adalah mampu berkomunikasi dengan unit lain dan masyarakat sebagai kekuatan lokal.
Perubahan sikap dan perilaku baik aparat maupun masyarakat mempunyai peran besar terhadap keberhasilan penerapan teknologi informasi dan komunikasi, karena perangkat yang canggih dan mahal tetapi tidak diimbangi dengan kesiapan manusia yang akan memanfaatkannya justru menimbulkan kondisi yang tidak produktif. Oleh karena itu aspek non teknis berupa rekayasa sosial (social engineering) menjadi salah satu unsur penting yang semestinya diupayakan mengiringi aspek teknis (technical engineering) yang sedang dikembangkan dalam implementasi kegiatan telecenter ini. Telecenter dapat berjalan dengan baik melalui dukungan dan partisipasi sebesar – besarnya dari seluruh lapisan masyarakat.
Selain itu telecenter diharapkan merupakan tempat dilaksanakannya kegiatan pemberdayaan masyarakat yang antara lain berupa pelatihan peningkatan ketrampilan dan pengetahuan serta pelaksanaan kegiatan ekonomi masyarakat secara profesional yang didukung oleh fasilitas telecenter.
Maksud dan tujuan Telecenter adalah :
Pendirian telecenter merupakan program pengembangan komunitas lokal dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat miskin ( petani dan nelayan ) terutama dalam hal pengelolaan usaha dan pemasaran hasil usaha di bidang pertanian.
2. Meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat miskin melalui penyuluhan dengan pemanfaatan ICT
3. Meningkatkan produksi bidang pertanian dengan adanya pemasaran yang lebih terbuka dan luas melalui informasi pemasaran yang ada di internet.
4. Meningkatkan kualitas SDM di tingkat desa melalui pelatihan-pelatihan terutama di bidang teknologi informasi dan bahasa Inggris untuk mempersiapkan diri memasuki pasar kerja.
Potensi lokal patut untuk kita promosikan. Promosi dapat kita lakukan baik dengan media cetak maupun elektronik. Bahkan belakangan teknologi informasi dan komunikasi mutlak dilakukan. Akan tetapi kesimpangsiuran informasi dapat membuat kerugian ekonomis dan secara otomatis akan timbul permasalaha sosial. Potensi pertanian maupun alam akan dapat membawa masyarakat bangkit menuju kejayaan.
Salah satu hal untuk dapat menujang mempromosikan aset yang ada dimasyarakat adalah denganenguatan aset informasi. Dengan terbangunnya teknologi berbasis informasi akan membawa masyarakat bangkit darikemiskinan. Banyak potensi yang bisa diangkat dan dipromosikan melalui teknologi informasi. Selainitu kita dapat berbagi pengalaman sehingga pemerataan potensi dapat digali dan diterapkan bersama.
Sebagai salah satu solusi penanganan masalah kemiskinan yang dapat segera direalisasikan antara lain ialah membangun basis informasi yang kegiatannya diawali melalui penyusunan sistem informasi. Dengan membangun basis informasi diharapkan begitu banyak informasi yang dapat diketahui dan akan berdampak pula pada banyaknya kesempatan berusaha yang bermanfaat bagi masyarakat pedesaaan.
Banyak pengalaman di Negara – Negara berkembang menunjukkan, bahwa akses informasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat, dimana tujuannya antara lain agar dapat mengetahui harga jual produk, baik itu sektor pertanian, perikanan maupun usaha lainnya. Dengan mengetahui informasi harga jual dimungkinkan masyarakat setempat mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi.Karena mempunyai nilai jual tinggi, maka dengan sendirinya penghasilan masyarakat meningkat.
Telecenter akan dapat mendukung adanya kegiatan tersebut. Untuk itu dengan adanya telecenter dapat kita manfaatkan. Telecenter dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat yang akan menggunakan asalkan dapat mendukung pendidikan dan peningkatan potensi yang ada di suatu wilayah yang terdapat telecenter.
Seperti di TC Semeru seandainya dapat dimanfaat dengan maksimal akan dapat meningkatkan potensi lokal yang ada. Ini jelas terjadi karena di Semeru sendiri banyak potensi yang dapat diunggukan. Selain itu potensi yang ada dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk promosi maupun menerapkan potensi yang sudah ada dapat disingkronkan dengan adanya telecenter.
Untuk pelaksanaan di lapangan telah dipersiapkan organisasi pengelola sebagai berikut :
1. Tim Pembina Telecenter yang terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat setempat;
2. Sebagai tuan rumah ditunjuk tokoh masyarakat yang bertanggungjawab untuk keberadaan telecenter;
3. Pengelola telecenter yang terdiri dari Manager, Bagian pelayanan masyarakat, Bagian Informasi dan Bagian Pengembangan Masyarakat disamping sekretaris juga operator sebanyak 2 orang dan 1 tenaga teknis. ( UNDP )
Sebagai contoh : Untuk bangunan yang digunakan adalah hasil swadaya Kelompok Tani dan masyarakat sekitarnya sedangkan kegiatan – kegiatannya antara lain :
1. Operasional computer untuk internet dimulai pada bulan Mei 2005 dari jam 08.00 s/d 16.00 Wib dan dikunjungi ± 10 orang/ hari
2. Sesuai program di Kabupaten Lumajang bahwa desa Kertosari sebagai lokasi Agropolitan, kebanyakan akses internet mengarah untuk explore masalah pertanian ;
3. Hubungan yang telah dijalin melalui internet dengan petani di Batu untuk menanam “Sensivera” sejenis tanaman hias yang akan diekspor ke Asia Timur dan disebabkan petani Kabupaten Lumajang belum berpengalaman tentang tanaman hias, hal ini akan dikoordinasikan dengan Dinas Pertanian ;
4. Akses lain yaitu browsing untuk masalah kesehatan sehubungan program Gerbang Mas (Gerakan Membangun Masyarakat Sehat) di Kabupaten Lumajang dan yang didapat adalah informasi-informasi tentang kesehatan dan informasi lain tentang pelatihan yang bermanfaat untuk para petani setempat ;
5. Untuk telecenter Semeru, didampingi konsultan dari UNDP dalam upaya menyusun progam – progam dan rencana kerja selama 1 (satu) tahun dan hasil rencana kerja berupa “Survey Kampung Sendiri” untuk melihat potensi dan masalah yang ada.
6. Diutamakan keberadaan Telecenter untuk mencetak kader – kader Kelompok Tani sebanyak – banyaknya dan difokuskan 1 (satu) desa untuk percontohan di desa Kertosari ;
7. Lokasi Telecenter cukup dekat dengan lokasi – lokasi kegiatan sosial lain, sehingga warga sering memanfaatkan untuk mendapat informasi dan juga dari ibu – ibu yang mengantar anak – anaknya di TK di dekat Telecenter juga tertarik belajar internet dan mengikuti kegiatan yang ada di Telecenter ;
8. Pengelola Telecenter telah mempublikasikan informasi yang ada di internet kepada penduduk tidak hanya melalui madia elektronik tapi juga melalui papan informasi dari hasil print out internet. Informasi yang bermanfaat antara lain yaitu mengenai system penerimaan mahasiswa baru ITB, informasi – informasi tentang kesehatan, tenaga kerja dan budidaya pertanian dan lain – lain ;
9. Direncanakan akan mengadakan pelatihan kompuetr atau internet tingkat dasar yang diharapkan akan menjadi simpul – simpul informasi ± 40 kader terbagi 4 (empat) gelombang ( 10 / gel ).
Yang perlu dingat adalah :
Teknologi informasi merupakan alat bantu yang memungkinkan pengintegrasian beberapa kegiatan dalam satu proses yang lebih sederhana. Pemanfataan teknologi informasi dan komunikasi bukan hanya diorientasikan pada otomatisasi perkantoran saja, akan tetapi lebih dari itu adalah mampu berkomunikasi dengan unit lain dan masyarakat sebagai kekuatan lokal.
Perubahan sikap dan perilaku baik aparat maupun masyarakat mempunyai peran besar terhadap keberhasilan penerapan teknologi informasi dan komunikasi, karena perangkat yang canggih dan mahal tetapi tidak diimbangi dengan kesiapan manusia yang akan memanfaatkannya justru menimbulkan kondisi yang tidak produktif. Oleh karena itu aspek non teknis berupa rekayasa sosial (social engineering) menjadi salah satu unsur penting yang semestinya diupayakan mengiringi aspek teknis (technical engineering) yang sedang dikembangkan dalam implementasi kegiatan telecenter ini. Telecenter dapat berjalan dengan baik melalui dukungan dan partisipasi sebesar – besarnya dari seluruh lapisan masyarakat.
Politik Memang Kejam 2
Politik dijalankan bangsa ini dirasakan kejam. Tidak mempedulikan dimana rakyat yang dipimpinya. Perseteruan politik membawa dampak rendahnya kepercayaan sebuah lembaga yang seharusnya dapat bersikap netral. Muatan politik yang dimiliki oleh salah seorang yang menjadi ponggawa/pemimpin sebuah instusi membawa dampak pada semua pihak.
Pelaku politk sering kali akan menggunak segala cara untuk dapat meraih impiannya. Bahkan uang akan dijadikan cara untuk meraih impian tersebut. Ini dapat kita amati menjelang perseteruan pada pemilu 2009. Masyarakat patut berhati – hati dengan gerakan – gerakan partai politik maupun para kader politik yang akan bermain.
Apalagi bagi para penggiat penggiat media komunitas. Ini harus dapat diwaspadai. Jangan sampai permasalah politik akan mempengaruhi media komunitas yang ada. Nantinya malah masyarakat dalam komunitas tersebut akan meninggalkan media yang masyarakat bangun. Padahal saat ini media komunitas sangat berperan dalam mengelola komunitasnya. Sudah jarang ditemua media ataupun lembaga yang dapat membina komunitasnya. Adapun ada tapi dibalik itu ada kepentingan politik yang terselubung.
Teknologi informasi yang sedang dibangun media komunitas akan dapat menetralisir untuk saling kontrol. Dengan tehnologi informasi yang berkembang saat ini telah menjadi peluang dan sekaligus menjadi ancaman. Tehnologi Informasi bisa menjadi salah satu media untuk menjawab permasalahan dimasyarakat. Dengan hadirnya media komunitas kesenjangan informasi yang terjadi pada sebagian besar kelompok miskin dan minoritas bisa terjawab. Akan tetapi jaring informasi tersebut harus dapat dikelola dengan baik. Jangan sampai dengan pesatnya arus informasi malah menjadikan bumerang.
Pelaku politk sering kali akan menggunak segala cara untuk dapat meraih impiannya. Bahkan uang akan dijadikan cara untuk meraih impian tersebut. Ini dapat kita amati menjelang perseteruan pada pemilu 2009. Masyarakat patut berhati – hati dengan gerakan – gerakan partai politik maupun para kader politik yang akan bermain.
Apalagi bagi para penggiat penggiat media komunitas. Ini harus dapat diwaspadai. Jangan sampai permasalah politik akan mempengaruhi media komunitas yang ada. Nantinya malah masyarakat dalam komunitas tersebut akan meninggalkan media yang masyarakat bangun. Padahal saat ini media komunitas sangat berperan dalam mengelola komunitasnya. Sudah jarang ditemua media ataupun lembaga yang dapat membina komunitasnya. Adapun ada tapi dibalik itu ada kepentingan politik yang terselubung.
Teknologi informasi yang sedang dibangun media komunitas akan dapat menetralisir untuk saling kontrol. Dengan tehnologi informasi yang berkembang saat ini telah menjadi peluang dan sekaligus menjadi ancaman. Tehnologi Informasi bisa menjadi salah satu media untuk menjawab permasalahan dimasyarakat. Dengan hadirnya media komunitas kesenjangan informasi yang terjadi pada sebagian besar kelompok miskin dan minoritas bisa terjawab. Akan tetapi jaring informasi tersebut harus dapat dikelola dengan baik. Jangan sampai dengan pesatnya arus informasi malah menjadikan bumerang.
Jumat, 12 September 2008
Telecenter Tempat Belajar dan Memberdayakan Masyarakat
Terdapat permasalahan dengan diteriknya berita dai tcsemeru yang ditulis Irwan. Awalnya kita gak tahu sebabnya berita ditarik. Kemudian kita tanyakan kepada pihak editor untuk minta klarifikasi. Editor ( Masnias ) menjelakan bahwa berita ditarik dari web atas permintaan pak Sahlan karena dianggap menjelekan tcsemeru.
Kemudian kita perlu klarifikasi ke pak Sahlan bahwa kita membutuhkan berbagai macam tulisan. Kami juga sempat jelaskan apabila sebuah tulisan mengandung nada kritikan maka jadikan sebuah kritik yang membangun dan kami kembali ngomong bahwa media yang kita bangun merupakan media milik rakyat biarkan rakyat berekpresi.
Setelah kami ngomong - ngomong demikian mudah – mudahan akan terdapat jalan terang. Malam harinya kami ajak Irwan ngobrol tentang kejadian yang menimpa tulisannya. Kami gak mau kejadian itu jadi muncul permasalah tersebut menjadikan hubungan yang tidak harmonis diantara pengelola TC Semeru.
Biar terjadi saling percaya demi terciptanya kemandirian komunitas dan media sehingga pemberdayaan akan terwujud. Pemberdayaan yang menyeluruh bukan hanya untuk salah satu kelompok/golongan saja. Kejadian itu juga membuat kami untuk lebih memacu semangat masyarakat untuk merasa memiliki bahwa media ini bukan milik sesoarang akan tetapi milik kita bersama.
Kemudian kita perlu klarifikasi ke pak Sahlan bahwa kita membutuhkan berbagai macam tulisan. Kami juga sempat jelaskan apabila sebuah tulisan mengandung nada kritikan maka jadikan sebuah kritik yang membangun dan kami kembali ngomong bahwa media yang kita bangun merupakan media milik rakyat biarkan rakyat berekpresi.
Setelah kami ngomong - ngomong demikian mudah – mudahan akan terdapat jalan terang. Malam harinya kami ajak Irwan ngobrol tentang kejadian yang menimpa tulisannya. Kami gak mau kejadian itu jadi muncul permasalah tersebut menjadikan hubungan yang tidak harmonis diantara pengelola TC Semeru.
Biar terjadi saling percaya demi terciptanya kemandirian komunitas dan media sehingga pemberdayaan akan terwujud. Pemberdayaan yang menyeluruh bukan hanya untuk salah satu kelompok/golongan saja. Kejadian itu juga membuat kami untuk lebih memacu semangat masyarakat untuk merasa memiliki bahwa media ini bukan milik sesoarang akan tetapi milik kita bersama.
Perbaikan Perangkat Radio TC Semeru
Perbaikan perangkat Radio TC Semeru sedang dilakukan. Akan tetapi sudah dilakukan beberapa hari akan tetapi belum juga berhasil. Banyak kendala yang terjadi. Misal mencari teknisi susah, cari komponen jauh. Saat ini Radio TC Semeru masih banyak kekuran. Radio TC Semeru belum mempunyai Mixer.
Pemancar diservis berkali - kali karena belum didapat hasil yang maksimal. Terus melakukan ujicoba sehingga radio yang akan digunakan untuk siaran dapat lancar dan tidak ada kendala ditengah jalan. Pemancar yang ada juga belum dapat sesuai yang diharapkan karena hanya keluar 15 watt dengan jangkauan tidak lebih 1 km. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan – perbaikan.
Walaupun demikian kita tetap memaksimalkan pemancar radio. Karena diharapkan dengan mengudaranya Radio TC Semeru akan dapat bermanfaat untuk menyuarakan aspirasi masyarakat lokal Pasrujambe. Dengan mulainya siaran diharapakan juga akan mendukung keberadaan TC Semeru yang keberdaan dan pemanfaatnya oleh masyarakat masih kurang.
Pemancar diservis berkali - kali karena belum didapat hasil yang maksimal. Terus melakukan ujicoba sehingga radio yang akan digunakan untuk siaran dapat lancar dan tidak ada kendala ditengah jalan. Pemancar yang ada juga belum dapat sesuai yang diharapkan karena hanya keluar 15 watt dengan jangkauan tidak lebih 1 km. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan – perbaikan.
Walaupun demikian kita tetap memaksimalkan pemancar radio. Karena diharapkan dengan mengudaranya Radio TC Semeru akan dapat bermanfaat untuk menyuarakan aspirasi masyarakat lokal Pasrujambe. Dengan mulainya siaran diharapakan juga akan mendukung keberadaan TC Semeru yang keberdaan dan pemanfaatnya oleh masyarakat masih kurang.
Telecenter Semeru Perlu Membuka Diri
Silaturahmi ke beberapa warga yang ada di kampung sekitar Tcsemeru dan sekaligus survei untuk mengetahui sejauh mana warga mengetahui tcsemeru. Ternyata warga hanya sebatas tahu adanyaTcsemeru akan tetapi acuh tak acuh.
Warga memang tahu adanya Tcsemeru akan tetapi penggunaan dan pemanfaatannya Telecenter. Tahunya bahwa telecenter ada perangkat internet dan radio komunitas. Sungguh ironis keadaan yang ada. Begitu megahnya Telecenter akan tetapi pemanfaatan untuk pemberdayaan masyarakat masih minim. Penggunaan hanya terbatas orang – orang tertentu saja.
Selebihnya mereka hanya mendengar adanya Telecenter. Perlu adanya peningkatan Telecenter yang lebih maksimal. Dengan begitu akan tercipta adanya tingkat pemberdayaan masyarakat yan lebih tinggi. Adanya Telecenter akan mengangkat potensi wilayah. Selain itu masyarakat akan mendapat banyak informasi yang nantinya dapat diterapkan di wilayahnya masing – masing.
Telecenter semeru perlu adanya perubahan agar tingkat pemanfaatan dapat ditingkatkan oleh warga masyarakat. Selain menggali dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat akan banyak belajar dengan adanya Telecenter.
Warga memang tahu adanya Tcsemeru akan tetapi penggunaan dan pemanfaatannya Telecenter. Tahunya bahwa telecenter ada perangkat internet dan radio komunitas. Sungguh ironis keadaan yang ada. Begitu megahnya Telecenter akan tetapi pemanfaatan untuk pemberdayaan masyarakat masih minim. Penggunaan hanya terbatas orang – orang tertentu saja.
Selebihnya mereka hanya mendengar adanya Telecenter. Perlu adanya peningkatan Telecenter yang lebih maksimal. Dengan begitu akan tercipta adanya tingkat pemberdayaan masyarakat yan lebih tinggi. Adanya Telecenter akan mengangkat potensi wilayah. Selain itu masyarakat akan mendapat banyak informasi yang nantinya dapat diterapkan di wilayahnya masing – masing.
Telecenter semeru perlu adanya perubahan agar tingkat pemanfaatan dapat ditingkatkan oleh warga masyarakat. Selain menggali dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat akan banyak belajar dengan adanya Telecenter.
Kamis, 11 September 2008
Politik Memang Kejam
Perseteruan politik membawa dampak rendahnya kepercayaan sebuah lembaga yang seharusnya dapat bersikap netral. Muatan politik yang dimiliki oleh salah seorang yang menjadi ponggawa/pemimpin sebuah instusi membawa dampak pada semua pihak.
Telecenter semeru sedang mengalami hal yang demikian. Dahulu telecenter yang terletak di Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang mengalami penurunan kepercayaan warga maupun pejabat yang berwenang. Sebelum ada pemilihan bupati Lumajang masih terjalin hubungan yang sinergis antara telecenter semeru dengan pemerintah Kecamatan. Banyak ungkapan mencela yang dilontarkan oleh aparat pemerintah kecamatan dalam hal ini Bapak Camatnya maupun sebaliknya. Ini berkaitan dengan terlibatnya pengelola telecenter semeru yang menjadi tim sukses bupati yang terpilih.
Permasalahan dengan jajaran institusi kecamatan belum selesai muncul permasalahan yang sama. Dalam ini keterlibatan pengelola dalam kancah pilkades (pilihan kepala desa). Kepala desa yang terpilih berasal dari lawan politik yang menjadi tim sukses pengelola telecenter dan radio komunitas telecenter semuru.
Permasalah tersebut membuat hubungan antara pihak camat, kepala desa pengelola telecenter dan radio komunitas menjadi tidak baik. Saat ini sedang akan dibangun kembali hubungan yang sinergis antar beberapa pihak yang terkait. Ini untuk menumbuhkan kepercayaan pihak – pihak yang terkait agar dapat memberikan kepercayaan bahwa telecenter dan radio komunitas semeru merupakan milik masyarakat. Bukanlah pekerjaan mudah sehingga sesama pihak dapat tunduk untuk memajukan kepentingan rakyat.
Patut disayangkan apabila masalah ini akan berkelanjutan. Untuk itu perlu segera dinetralisir agar dampak yang ditimbulkan tidak semakin parah. Telecenter yang seharusnya dapat dijadikan untuk peningkatan sumber daya manusia dan juga sebagai tempat untuk meningkatkan kemajuan masyarakat malah dijadikan sebagai ajang perseteruan oleh segelintir orang.
Dengan tehnologi informasi yang berkembang saat ini telah menjadi peluang dan sekaligus menjadi ancaman. Tehnologi Informasi bisa menjadi salah satu media untuk menjawab permasalahan kemiskinan. Dengan hadirnya Telecenter Semeru kesenjangan informasi yang terjadi pada sebagian besar kelompok miskin dan minoritas bisa terjawab. Akan tetapi jaring informasitersebut harus dapat dikelola dengan baik. Jangan sampai dengan pesatnya arus informasi malah menjadikan bumerang.
Telecenter semeru sedang mengalami hal yang demikian. Dahulu telecenter yang terletak di Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang mengalami penurunan kepercayaan warga maupun pejabat yang berwenang. Sebelum ada pemilihan bupati Lumajang masih terjalin hubungan yang sinergis antara telecenter semeru dengan pemerintah Kecamatan. Banyak ungkapan mencela yang dilontarkan oleh aparat pemerintah kecamatan dalam hal ini Bapak Camatnya maupun sebaliknya. Ini berkaitan dengan terlibatnya pengelola telecenter semeru yang menjadi tim sukses bupati yang terpilih.
Permasalahan dengan jajaran institusi kecamatan belum selesai muncul permasalahan yang sama. Dalam ini keterlibatan pengelola dalam kancah pilkades (pilihan kepala desa). Kepala desa yang terpilih berasal dari lawan politik yang menjadi tim sukses pengelola telecenter dan radio komunitas telecenter semuru.
Permasalah tersebut membuat hubungan antara pihak camat, kepala desa pengelola telecenter dan radio komunitas menjadi tidak baik. Saat ini sedang akan dibangun kembali hubungan yang sinergis antar beberapa pihak yang terkait. Ini untuk menumbuhkan kepercayaan pihak – pihak yang terkait agar dapat memberikan kepercayaan bahwa telecenter dan radio komunitas semeru merupakan milik masyarakat. Bukanlah pekerjaan mudah sehingga sesama pihak dapat tunduk untuk memajukan kepentingan rakyat.
Patut disayangkan apabila masalah ini akan berkelanjutan. Untuk itu perlu segera dinetralisir agar dampak yang ditimbulkan tidak semakin parah. Telecenter yang seharusnya dapat dijadikan untuk peningkatan sumber daya manusia dan juga sebagai tempat untuk meningkatkan kemajuan masyarakat malah dijadikan sebagai ajang perseteruan oleh segelintir orang.
Dengan tehnologi informasi yang berkembang saat ini telah menjadi peluang dan sekaligus menjadi ancaman. Tehnologi Informasi bisa menjadi salah satu media untuk menjawab permasalahan kemiskinan. Dengan hadirnya Telecenter Semeru kesenjangan informasi yang terjadi pada sebagian besar kelompok miskin dan minoritas bisa terjawab. Akan tetapi jaring informasitersebut harus dapat dikelola dengan baik. Jangan sampai dengan pesatnya arus informasi malah menjadikan bumerang.
Rabu, 10 September 2008
Indahnya Hidup Dikaki Gunung Semeru
Kaki gunung semeru mempunyai suasana yang sejuk. Tanah subur, rakyat hidup makmur. Seandainya orang perpandangan hidup modern harus di kota adalah salah besar. Kota tidak menjamin bahwa hidup kita akan menyenangkan. Bahkan di Desa kita akan mendapatkan kehidupan yang jauh dari menyenangkan.
Bahkan di kaki Gunung Semeru suasana sejuk dan asri bisa didapatkan. Desa Kertosari, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang tepatnya. Banyak masyarakat lebih suka kehidupan di lingkungan desa daripada di kota.
Alasan masyarakat enggan pergi ke kota karena hidup di desa masih terdapat udara yang segar belum kena polusi. Disamping itu apabila tinggal di desa dapat melakukan usaha sesuai dengan keinginan untuk dapat meningkatkan perekonomian. Karena di kanan kiri lingkungan kita dapat kita olah untuk usaha. Lebih – lebih di Desa Kertosari, Kecamatan Pasrujambe. Disini tanahnya subur sehingga sangat cocok untuk usaha pertanian. Pertaniannya mendapatkan hasil yang maksimal. Bahkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
Selain itu, di desa sangat mudah mencari alternatif dalam pemenuhan kebutuhan. Ini dapat dilihat apabila terdapat lonjakan harga sembako, minyak tanah. Bahkan sifat kegotongroyongan masih terjadi di desa. Sehingga dalam menjalani kehidupan akan terasa ringan. Kebiasaan gotong-royong mereka dapat saling toleransi kepada semuanya, dapat tercipta silahturahmi, memperkuat persatuan. Disinilah akan tercipta kedamaian dan terasa indahnya hidup di desa.
Keramahan masyarakat desa juga mendukung tumbuhnya sikap saling menghormati dan menghargai. Adat kebiasaan dan aturan adat atau tata krama di dalam masyarakat masih kental ada.
Bahkan di kaki Gunung Semeru suasana sejuk dan asri bisa didapatkan. Desa Kertosari, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang tepatnya. Banyak masyarakat lebih suka kehidupan di lingkungan desa daripada di kota.
Alasan masyarakat enggan pergi ke kota karena hidup di desa masih terdapat udara yang segar belum kena polusi. Disamping itu apabila tinggal di desa dapat melakukan usaha sesuai dengan keinginan untuk dapat meningkatkan perekonomian. Karena di kanan kiri lingkungan kita dapat kita olah untuk usaha. Lebih – lebih di Desa Kertosari, Kecamatan Pasrujambe. Disini tanahnya subur sehingga sangat cocok untuk usaha pertanian. Pertaniannya mendapatkan hasil yang maksimal. Bahkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
Selain itu, di desa sangat mudah mencari alternatif dalam pemenuhan kebutuhan. Ini dapat dilihat apabila terdapat lonjakan harga sembako, minyak tanah. Bahkan sifat kegotongroyongan masih terjadi di desa. Sehingga dalam menjalani kehidupan akan terasa ringan. Kebiasaan gotong-royong mereka dapat saling toleransi kepada semuanya, dapat tercipta silahturahmi, memperkuat persatuan. Disinilah akan tercipta kedamaian dan terasa indahnya hidup di desa.
Keramahan masyarakat desa juga mendukung tumbuhnya sikap saling menghormati dan menghargai. Adat kebiasaan dan aturan adat atau tata krama di dalam masyarakat masih kental ada.
Selasa, 09 September 2008
Budidaya Ikan Lele
Ikan lele merupakan jenis ikan air Tawar yang dapat dibudidayakan. Alas an orang budidaya lele adalah dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas, cara lebih mudah, pemasarannya relatif mudah dan modal dapat dijangkau. Budidaya lele semakin meningkat setelah masuk jenis lele dumbo. Keunggulan lele dumbo dibanding lele lokal antara lain cepat besar, telur lebih banyak dan lebih tahan terhadap penyakit.
Pertumbuhan yang cepat tanpa memperhatikan pengelolaan induk menyebabkan kualitas lele menurun. Penurunan kualitas dapat karena perkawinan inbreeding. Ini menyebabkan penurunan derajat penetasan, pertumbuhan lambat, daya tahan penyakit menurun. Pertumbuhan awal lele dapat memanfaatkan makan dari plankton, cacing, insekta dan lain – lain. Tetapi untuk pembesaran dianjurkan untuk memakai pellet karena akan meningkatkan effisiensi dan pruduktifitas.
Budidaya lele dapat dilakukan di areal pada ketinggian 1 m - 800 m dpi. Persyaratan lokasi, baik kualitas tanah maupun air tidak terlalu spesifik, artinya dengan penggunaan teknologi yang memadai terutama pengaturan suhu air budidaya masih tetap dapat dilakukan pada lahan yang memiliki ketinggian diatas >800 m dpi. Namun bila budidaya dikembangkan dalam skala massal harus tetap memperhatikan tata ruang dan lingkungan sosial.
Budidaya lele dapat dilakukan di kolam tanah, bak permanent maupun bak plastic. Usahakan air dapat mengalir mengalir. Sumber air dapat berasal dari air sungai mapun air sumur. Suhu air yang ideal untuk pertumbuhan ikan lele berkisar antara 22-32°C. Suhu air mempengaruhi laju pertumbuhan, laju metabolisme ikan dan napsu makan ikan serta kelarutan oksigen dalam air. Keasaman air yang ideal antara 6-9.
Bentuk kolam yang ideal untuk pemeliharaan ikan lele adalah empat persegi panjang dengan ukuran sesuai dengan lokasi. Kedalaman kolam berkisar antara 1,0-1,5 m dengan kemiringan kolam dari pemasukan air ke pembuangan 0,5%. Saringan dapat dipasang pada pintu pemasukan dan pengeluaran agar ikan-ikan jangan ada yang lolos keluar/masuk.
Pelaksanaan budidaya lele :
a. Persiapan kolam tanah (tradisional)
Siapkan kolam tanah. Lakukan pencangkulan tanah dasar kolam dan ratakan. Berikan kapur ke dalam kolam bertujuan untuk memberantas hama, penyakit dan memperbaiki kualitas tanah. Dosis yang dianjurkan adalah 20-200 gram/m2, tergantung pada keasaman kolam. Untuk kolam dengan pH rendah dapat diberikan kapur lebih banyak, juga sebaliknya apabila tanah sudah cukup baik, pemberian kapur dapat dilakukan sekedar untuk memberantas hama penyakit yang kemungkinan terdapat di kolam.
Pemupukan dengan kotoran ternak ayam, berkisar antara 500-700 gram/m2; urea 15 gram/m2; SP3 10 gram/m2; NH4N03 15 gram/m2. Kolam dibiarkan selama ± 7 (tujuh) hari, guna memberi kesempatan tumbuhnya makanan alami.
b. Persiapan kolam tembok
Persiapan kolam tembok hampir sama dengan kolam tanah. Bedanya, pada kolam tembok tidak dilakukan pengolahan dasar kolam, perbaikan parit dan bak untuk panen, karena parit dan bak untuk panen biasanya sudah dibuat Permanen.
c. Penebaran Benih
Sebelum benih ditebarkan sebaiknya benih disuci hamakan dulu dengan merendamnya didalam larutan KM5N04 (Kalium permanganat) atau PK dengan dosis 35 gram/m2 selama 24 jam atau formalin dengan dosis 25 mg/l selama 5-10 menit. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari atau pada saat udara tidak panas. Sebelum ditebarkan ke kolam, benih perlakuan penyesuaian suhu dengan cara memasukan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam wadah pengangkut benih.
Benih yang sudah teraklimatisasi akan dengan sendirinya keluar dari kantong (wadah) angkut benih menuju lingkungan yang baru yaitu kolam. Hal ini berarti bahwa perlakuan tersebut dilaksanakan diatas permukaan air kolam dimana wadah (kantong) benih mengapung diatas air. Jumlah benih yang ditebar 35-50 ekor/m2 yang berukuran 5-8 cm.
d. Pemberian Pakan
Selain makanan alami, untuk mempercepat pertumbuhan lele perlu pemberian makanan tambahan berupa pellet. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Pemberian pakan frekuensinya 2 – 3 kali setiap hari. Sedangkan komposisi makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pellet.
e. Pemanenan
Ikan lele akan mencapai ukuran konsumsi setelah dibesarkan selama 130 hari, dengan bobot antara 200 - 250 gram per ekor dengan panjang 15 - 20 cm.
Budidaya lele di tingkat pembudidaya sering dihadapkan pada permasalahan timbulnya penyakit atau kematian ikan. Pada kegiatan pembesaran, penyakit banyak ditimbulkan akibat buruknya penanganan kondisi lingkungan. Predator yang biasanya menyerang antara lain ular, burung atau predator lainnya. Sedangkan organisme pathogen yang sering menyerang adalah Ichthiophthirius sp., Trichodina sp., Monogenea sp. dan Dactylogyrus sp. Penanggulangan hama insekta dapat dilakukan dengan pemberian insektisida yang direkomendasikan pada saat pengisian air sebelum benih ditanam.
Penanggulangan organisme pathogen dapat dilakukan dengan pengelolaan lingkungan budidaya yang baik dan pemberian pakan yang teratur dan mencukupi. Pengelolaan lingkungan dapat dilakukan dengan melakukan persiapan kolam dengan baik. Pada kegiatan budidaya dengan menggunakan kolam tanah, persiapan kolam meliputi pengeringan, pembalikan tanah, perapihan pematang, pengapuran, pemupukan, pengairan dan pengkondisian tumbuhnya plankton sebagai sumber pakan.
Pada kegiatan budidaya dengan menggunakan bak tembok atau bak plastik, persiapan kolam meliputi pengeringan, disenfeksi (bila diperlukan), pengairan dan pengkondisian tumbuhnya plankton sebagai sumber pakan. Perbaikan kondisi air kolam dapat pula dilakukan dengan penambahan bahan probiotik.
Untuk menghindari terjadinya penularan penyakit, maka hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut pindahkan segera ikan yang memperlihatkan gejala sakit dan diobati secara terpisah. Ikan yang tampak telah parah sebaiknya dimusnahkan. Jangan membuang air bekas ikan sakit ke saluran air. Kolam yang telah terjangkit harus segera dikeringkan dan dilakukan pengapuran dengan dosis 1 kg/5 m2. Kapur (CaO) ditebarkan merata didasar kolam, kolam dibiarkan sampai tanah kolam retak-retak. Kurangi kepadatan ikan di kolam yang terserang penyakit.
Alat tangkap dan wadah ikan harus dijaga agar tidak terkontaminasi penyakit. Sebelum dipakai lagi sebaiknya dicelup dulu dalam larutan Kalium Permanganat (PK) 20 ppm (1 gram dalam 50 liter air) atau larutan kaporit 0,5 ppm (0,5 gram dalam 1 m3 air). Setelah memegang ikan sakit cucilah tangan kita dengan larutan PK. Bersihkan selalu dasar kolam dari lumpur dan sisa bahan organik. Usahakan agar kolam selalu mendapatkan air segar atau air baru. Tingkatkan gizi makanan ikan dengan menambah vitamin untuk menambah daya tahan ikan.
Pertumbuhan yang cepat tanpa memperhatikan pengelolaan induk menyebabkan kualitas lele menurun. Penurunan kualitas dapat karena perkawinan inbreeding. Ini menyebabkan penurunan derajat penetasan, pertumbuhan lambat, daya tahan penyakit menurun. Pertumbuhan awal lele dapat memanfaatkan makan dari plankton, cacing, insekta dan lain – lain. Tetapi untuk pembesaran dianjurkan untuk memakai pellet karena akan meningkatkan effisiensi dan pruduktifitas.
Budidaya lele dapat dilakukan di areal pada ketinggian 1 m - 800 m dpi. Persyaratan lokasi, baik kualitas tanah maupun air tidak terlalu spesifik, artinya dengan penggunaan teknologi yang memadai terutama pengaturan suhu air budidaya masih tetap dapat dilakukan pada lahan yang memiliki ketinggian diatas >800 m dpi. Namun bila budidaya dikembangkan dalam skala massal harus tetap memperhatikan tata ruang dan lingkungan sosial.
Budidaya lele dapat dilakukan di kolam tanah, bak permanent maupun bak plastic. Usahakan air dapat mengalir mengalir. Sumber air dapat berasal dari air sungai mapun air sumur. Suhu air yang ideal untuk pertumbuhan ikan lele berkisar antara 22-32°C. Suhu air mempengaruhi laju pertumbuhan, laju metabolisme ikan dan napsu makan ikan serta kelarutan oksigen dalam air. Keasaman air yang ideal antara 6-9.
Bentuk kolam yang ideal untuk pemeliharaan ikan lele adalah empat persegi panjang dengan ukuran sesuai dengan lokasi. Kedalaman kolam berkisar antara 1,0-1,5 m dengan kemiringan kolam dari pemasukan air ke pembuangan 0,5%. Saringan dapat dipasang pada pintu pemasukan dan pengeluaran agar ikan-ikan jangan ada yang lolos keluar/masuk.
Pelaksanaan budidaya lele :
a. Persiapan kolam tanah (tradisional)
Siapkan kolam tanah. Lakukan pencangkulan tanah dasar kolam dan ratakan. Berikan kapur ke dalam kolam bertujuan untuk memberantas hama, penyakit dan memperbaiki kualitas tanah. Dosis yang dianjurkan adalah 20-200 gram/m2, tergantung pada keasaman kolam. Untuk kolam dengan pH rendah dapat diberikan kapur lebih banyak, juga sebaliknya apabila tanah sudah cukup baik, pemberian kapur dapat dilakukan sekedar untuk memberantas hama penyakit yang kemungkinan terdapat di kolam.
Pemupukan dengan kotoran ternak ayam, berkisar antara 500-700 gram/m2; urea 15 gram/m2; SP3 10 gram/m2; NH4N03 15 gram/m2. Kolam dibiarkan selama ± 7 (tujuh) hari, guna memberi kesempatan tumbuhnya makanan alami.
b. Persiapan kolam tembok
Persiapan kolam tembok hampir sama dengan kolam tanah. Bedanya, pada kolam tembok tidak dilakukan pengolahan dasar kolam, perbaikan parit dan bak untuk panen, karena parit dan bak untuk panen biasanya sudah dibuat Permanen.
c. Penebaran Benih
Sebelum benih ditebarkan sebaiknya benih disuci hamakan dulu dengan merendamnya didalam larutan KM5N04 (Kalium permanganat) atau PK dengan dosis 35 gram/m2 selama 24 jam atau formalin dengan dosis 25 mg/l selama 5-10 menit. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari atau pada saat udara tidak panas. Sebelum ditebarkan ke kolam, benih perlakuan penyesuaian suhu dengan cara memasukan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam wadah pengangkut benih.
Benih yang sudah teraklimatisasi akan dengan sendirinya keluar dari kantong (wadah) angkut benih menuju lingkungan yang baru yaitu kolam. Hal ini berarti bahwa perlakuan tersebut dilaksanakan diatas permukaan air kolam dimana wadah (kantong) benih mengapung diatas air. Jumlah benih yang ditebar 35-50 ekor/m2 yang berukuran 5-8 cm.
d. Pemberian Pakan
Selain makanan alami, untuk mempercepat pertumbuhan lele perlu pemberian makanan tambahan berupa pellet. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Pemberian pakan frekuensinya 2 – 3 kali setiap hari. Sedangkan komposisi makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pellet.
e. Pemanenan
Ikan lele akan mencapai ukuran konsumsi setelah dibesarkan selama 130 hari, dengan bobot antara 200 - 250 gram per ekor dengan panjang 15 - 20 cm.
Budidaya lele di tingkat pembudidaya sering dihadapkan pada permasalahan timbulnya penyakit atau kematian ikan. Pada kegiatan pembesaran, penyakit banyak ditimbulkan akibat buruknya penanganan kondisi lingkungan. Predator yang biasanya menyerang antara lain ular, burung atau predator lainnya. Sedangkan organisme pathogen yang sering menyerang adalah Ichthiophthirius sp., Trichodina sp., Monogenea sp. dan Dactylogyrus sp. Penanggulangan hama insekta dapat dilakukan dengan pemberian insektisida yang direkomendasikan pada saat pengisian air sebelum benih ditanam.
Penanggulangan organisme pathogen dapat dilakukan dengan pengelolaan lingkungan budidaya yang baik dan pemberian pakan yang teratur dan mencukupi. Pengelolaan lingkungan dapat dilakukan dengan melakukan persiapan kolam dengan baik. Pada kegiatan budidaya dengan menggunakan kolam tanah, persiapan kolam meliputi pengeringan, pembalikan tanah, perapihan pematang, pengapuran, pemupukan, pengairan dan pengkondisian tumbuhnya plankton sebagai sumber pakan.
Pada kegiatan budidaya dengan menggunakan bak tembok atau bak plastik, persiapan kolam meliputi pengeringan, disenfeksi (bila diperlukan), pengairan dan pengkondisian tumbuhnya plankton sebagai sumber pakan. Perbaikan kondisi air kolam dapat pula dilakukan dengan penambahan bahan probiotik.
Untuk menghindari terjadinya penularan penyakit, maka hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut pindahkan segera ikan yang memperlihatkan gejala sakit dan diobati secara terpisah. Ikan yang tampak telah parah sebaiknya dimusnahkan. Jangan membuang air bekas ikan sakit ke saluran air. Kolam yang telah terjangkit harus segera dikeringkan dan dilakukan pengapuran dengan dosis 1 kg/5 m2. Kapur (CaO) ditebarkan merata didasar kolam, kolam dibiarkan sampai tanah kolam retak-retak. Kurangi kepadatan ikan di kolam yang terserang penyakit.
Alat tangkap dan wadah ikan harus dijaga agar tidak terkontaminasi penyakit. Sebelum dipakai lagi sebaiknya dicelup dulu dalam larutan Kalium Permanganat (PK) 20 ppm (1 gram dalam 50 liter air) atau larutan kaporit 0,5 ppm (0,5 gram dalam 1 m3 air). Setelah memegang ikan sakit cucilah tangan kita dengan larutan PK. Bersihkan selalu dasar kolam dari lumpur dan sisa bahan organik. Usahakan agar kolam selalu mendapatkan air segar atau air baru. Tingkatkan gizi makanan ikan dengan menambah vitamin untuk menambah daya tahan ikan.
Senin, 08 September 2008
Biogas Sebagai Sumber Energi Alternatif
(Senin, 08/09/2008) Biogas adalah sumber energi alternatif dengan menipisnya kandungan minyak bumi. Ini perlu dilakukan karena pertumbuhan penduduk semakin pesat akan mempengaruhi tingkat kebutuhan energi yang besar. Selama ini minyak bumi menjadi sumber energi yang utama. Adanya eksploitasi penduduk maka kebutuhan energi juga akan meningkat tajam. Lama kelamaan sumber energi minyak bumi akan habis.
Banyak cara dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Misalnya mencari alternatif untuk dapat menciptakan sumber energi baru. Saat ini banyak dilakukan oleh banyak kalangan untuk menciptak sumber energi baru. Alternatif yang dikembangkan antara lain energi panas matahari, energi air, nuklir, gas bumi dan lain – lain. Akan tetapi energi alternatif yang murah dan mudah dibuat juga sedang banyak dilakukan.
Cara tersebut yaitu dengan pemanfaatan sumber gas bio. Gas bio berasal dari kotoran sapi atau hewan lain yang dimanfaatkan gasnya. Dengan pemanfaatan gas dari kotoran sapi akan dimanfaatkan secara dua arah. Gas dari kotoran dapat digunakan sebagai sumber energa untuk masak dan penerangan. Sedang sisa kotoran dimanfaatkan untuk pupuk yang mengandung unsur hara yang tinggi.
Gas bio itu sering disebut dengan teknologi biogas. Biogas merupakan pemanfaatan sumber gas yang berasal dari kotoran ternak. Peralatan yang dibutuhkan adalah instalasi biogas berfungsi untuk menetralisir polusi kotoran ternak. Untuk membangun sebuah instalasi biogas (Biodigester) yang bisa meme.uhi kebutuhan energi rumah tangga, sebuah rumah tangga harus memiliki minimal 3 ekor sapi. Energi dari tiga ekor sapi ini bisa dimanfaatkan untuk memasak, memanaskan air, maupun penerangan.
Pembuatan biogas tidak terlalu sulit. Berikut gambaran sederhana rangkaian untuk membuat biogas sehingga gas dari kotoran dapat dimanfaatkan dan kotoran tidak berbau. Sebagai gambaran caranya sebagai berikut :
1. Yang pertama dilakukan adalah menyediakan wadah atau bejana untuk mengolah kotoran organik menjadi biogas. Kalau hanya diperuntukkan secara pribadi, cukup menggunakan bak yang terbuat dari semen yang cukup lebar atau drum bekas yang masih cukup kuat. Selain itu perlunya kesediaan kotoran hewan (baik sapi maupun kambing) yang merupakan bahan baku biogas.
2. Proses kedua adalah mencampurkan kotoran organik tersebut dengan air. Biasanya campuran antara kotoran dan air menggunakan perbandingan 1:1 atau bisa juga menggunakan perbandingan 1:1,5. Air berperan sangat penting di dalam proses biologis pembuatan biogas. Artinya jangan terlalu banyak (berlebihan) juga jangan terlalu sedikit (kekurangan).
3. Temperatur selama proses berlangsung, karena ini menyangkut "kesenangan" hidup bakteri pemroses biogas antara 27 - 28 derajat celcius. Dengan temperatur itu proses pembuatan biogas akan berjalan sesuai dengan waktunya. Tetapi berbeda kalau nilai temperatur terlalu rendah (dingin), maka waktu untuk menjadi biogas akan lebih lama.
4. Kehadiran jasad pemroses, atau jasad yang mempunyai kemampuan untuk menguraikan bahan-bahan yang akhirnya membentuk CH4 (gas metan) dan CO2. Dalam kotoran kandang, lumpur selokan ataupun sampah dan jerami, serta bahan-bahan buangan lainnya, banyak jasad renik, baik bakteri ataupun jamur pengurai bahan-bahan tersebut didapatkan. Tapi yang menjadi masalah adalah hasil uraiannya belum tentu menjadi CH4 yang diharapkan serta mempunyai kemampuan sebagai bahan bakar.
5. Untuk mendapatkan biogas yang diinginkan, bak penampung (bejana) kotoran organik harus bersifat anaerobik. Dengan kata lain, tangki itu tak boleh ada oksigen dan udara yang masuk sehingga sampah-sampah organik yang dimasukkan ke dalam bioreaktor bisa dikonversi mikroba. Keberadaan udara menyebabkan gas CH4 tidak akan terbentuk. Untuk itu maka bejana pembuat biogas harus dalam keadaan tertutup rapat.
6. Setelah proses ini selesai, maka selama dalam kurun waktu 1 minggu didiamkan, maka gas metan sudah terbentuk dan siap dialirkan untuk keperluan memasak. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memanfaatkan biogas. Seperti misalnya sifat biogas yang tidak berwarna, tidak berbau dan sangat cepat menyala. Karenanya kalau lampu atau kompor mempunyai kebocoran, akan sulit diketahui secepatnya. Berbeda dengan sifat gas lainnya, sepeti elpiji, maka karena berbau akan cepat dapat diketahui kalau terjadi kebocoran pada alat yang digunakan. Sifat cepat menyala biogas, juga merupakan masalah tersendiri. Artinya dari segi keselamatan pengguna. Sehingga tempat pembuatan atau penampungan biogas harus selalu berada jauh dari sumber api yang kemungkinan dapat menyebabkan ledakan kalau tekanannya besar.
Banyak cara dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Misalnya mencari alternatif untuk dapat menciptakan sumber energi baru. Saat ini banyak dilakukan oleh banyak kalangan untuk menciptak sumber energi baru. Alternatif yang dikembangkan antara lain energi panas matahari, energi air, nuklir, gas bumi dan lain – lain. Akan tetapi energi alternatif yang murah dan mudah dibuat juga sedang banyak dilakukan.
Cara tersebut yaitu dengan pemanfaatan sumber gas bio. Gas bio berasal dari kotoran sapi atau hewan lain yang dimanfaatkan gasnya. Dengan pemanfaatan gas dari kotoran sapi akan dimanfaatkan secara dua arah. Gas dari kotoran dapat digunakan sebagai sumber energa untuk masak dan penerangan. Sedang sisa kotoran dimanfaatkan untuk pupuk yang mengandung unsur hara yang tinggi.
Gas bio itu sering disebut dengan teknologi biogas. Biogas merupakan pemanfaatan sumber gas yang berasal dari kotoran ternak. Peralatan yang dibutuhkan adalah instalasi biogas berfungsi untuk menetralisir polusi kotoran ternak. Untuk membangun sebuah instalasi biogas (Biodigester) yang bisa meme.uhi kebutuhan energi rumah tangga, sebuah rumah tangga harus memiliki minimal 3 ekor sapi. Energi dari tiga ekor sapi ini bisa dimanfaatkan untuk memasak, memanaskan air, maupun penerangan.
Pembuatan biogas tidak terlalu sulit. Berikut gambaran sederhana rangkaian untuk membuat biogas sehingga gas dari kotoran dapat dimanfaatkan dan kotoran tidak berbau. Sebagai gambaran caranya sebagai berikut :
1. Yang pertama dilakukan adalah menyediakan wadah atau bejana untuk mengolah kotoran organik menjadi biogas. Kalau hanya diperuntukkan secara pribadi, cukup menggunakan bak yang terbuat dari semen yang cukup lebar atau drum bekas yang masih cukup kuat. Selain itu perlunya kesediaan kotoran hewan (baik sapi maupun kambing) yang merupakan bahan baku biogas.
2. Proses kedua adalah mencampurkan kotoran organik tersebut dengan air. Biasanya campuran antara kotoran dan air menggunakan perbandingan 1:1 atau bisa juga menggunakan perbandingan 1:1,5. Air berperan sangat penting di dalam proses biologis pembuatan biogas. Artinya jangan terlalu banyak (berlebihan) juga jangan terlalu sedikit (kekurangan).
3. Temperatur selama proses berlangsung, karena ini menyangkut "kesenangan" hidup bakteri pemroses biogas antara 27 - 28 derajat celcius. Dengan temperatur itu proses pembuatan biogas akan berjalan sesuai dengan waktunya. Tetapi berbeda kalau nilai temperatur terlalu rendah (dingin), maka waktu untuk menjadi biogas akan lebih lama.
4. Kehadiran jasad pemroses, atau jasad yang mempunyai kemampuan untuk menguraikan bahan-bahan yang akhirnya membentuk CH4 (gas metan) dan CO2. Dalam kotoran kandang, lumpur selokan ataupun sampah dan jerami, serta bahan-bahan buangan lainnya, banyak jasad renik, baik bakteri ataupun jamur pengurai bahan-bahan tersebut didapatkan. Tapi yang menjadi masalah adalah hasil uraiannya belum tentu menjadi CH4 yang diharapkan serta mempunyai kemampuan sebagai bahan bakar.
5. Untuk mendapatkan biogas yang diinginkan, bak penampung (bejana) kotoran organik harus bersifat anaerobik. Dengan kata lain, tangki itu tak boleh ada oksigen dan udara yang masuk sehingga sampah-sampah organik yang dimasukkan ke dalam bioreaktor bisa dikonversi mikroba. Keberadaan udara menyebabkan gas CH4 tidak akan terbentuk. Untuk itu maka bejana pembuat biogas harus dalam keadaan tertutup rapat.
6. Setelah proses ini selesai, maka selama dalam kurun waktu 1 minggu didiamkan, maka gas metan sudah terbentuk dan siap dialirkan untuk keperluan memasak. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memanfaatkan biogas. Seperti misalnya sifat biogas yang tidak berwarna, tidak berbau dan sangat cepat menyala. Karenanya kalau lampu atau kompor mempunyai kebocoran, akan sulit diketahui secepatnya. Berbeda dengan sifat gas lainnya, sepeti elpiji, maka karena berbau akan cepat dapat diketahui kalau terjadi kebocoran pada alat yang digunakan. Sifat cepat menyala biogas, juga merupakan masalah tersendiri. Artinya dari segi keselamatan pengguna. Sehingga tempat pembuatan atau penampungan biogas harus selalu berada jauh dari sumber api yang kemungkinan dapat menyebabkan ledakan kalau tekanannya besar.
Minggu, 07 September 2008
Semeru Sangat Potensial
Kecamatan Pasurjambe terletak di kaki Gunung Semeru. Tepatnya di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur merupakan daerah pegunungan yang sejuk. Walaupun daerahnya pegunungan tetapi tanah subur dan rakyat makmur. Banyak potensi yang dapat dikembangkan. Tanah pertanian subur. Masyarakat banyak bekerja menjadi petani.
Pertanian yang dikerjakan adalah padi, palawijo, sayuran dan lain – lain. Pertanian yang dikerjakan warga masyarakat banyak yang berhasil. Bahkan sampai mendapat hasil yang melimpah. Selain hasil pertanian usaha perkebunan juga digalakan. Perkebunana yang dilakukan salak pondoh, banyuwangi giant ginger ( jahe raksasa ), pure forest honey ( madu murni ).
Pemasaran pertanian dan perkebunan tidak hanya Kabupaten Lumajang bahkan sampai keluar Lumajang. Selain pertanian, wirausaha dilakukan masyarakat semeru. Masyarakat banyak yang mempunyai usaha mandiri dengan beternak, maupun kegiatan home industri.
Peternak yang dikembangkan masyarakat antara lain itik, sapi potong, kambing etawa, puyuh peternakan bull frog. Peternakan menjadi penopang ekonomi masyarakat. Kegiatan wirausaha home industri banyak dilakukan. Kegiatan ini sangat menopang ekonomi masyarakat Pasurjambe.
Dengan kegiatan tersebut tidak ada kekhawatiran dari masyarakat untuk dapat terus hidup maju. Kegiatan home industri yang dikerjakan warga Pasurjambe antara lain pembuatan gula merah, pembuatan krecek rebung, kerajianan perak, jeritan jagung ( tepung beras Jagung ), Virgin Coconut Oil, keripik jahe, keripik pisang, cengkeh, carang mas ( snak jawa/ketela), sarung bantal kursi tamu. Kegiatan home industri tersebut dapat melayani pesanan baik dalam partai kecil maupun besar.
Perlu adanya promosi untuk pemasaran yang harus dilakukan. Banyak promosi menggunakan fasilitas Telecenter Semeru. Fasilitas yang ada di Telecenter Dapat mendukung usaha yang dilakukan warga Pasurjambe.(9 September 2008 )
Pertanian yang dikerjakan adalah padi, palawijo, sayuran dan lain – lain. Pertanian yang dikerjakan warga masyarakat banyak yang berhasil. Bahkan sampai mendapat hasil yang melimpah. Selain hasil pertanian usaha perkebunan juga digalakan. Perkebunana yang dilakukan salak pondoh, banyuwangi giant ginger ( jahe raksasa ), pure forest honey ( madu murni ).
Pemasaran pertanian dan perkebunan tidak hanya Kabupaten Lumajang bahkan sampai keluar Lumajang. Selain pertanian, wirausaha dilakukan masyarakat semeru. Masyarakat banyak yang mempunyai usaha mandiri dengan beternak, maupun kegiatan home industri.
Peternak yang dikembangkan masyarakat antara lain itik, sapi potong, kambing etawa, puyuh peternakan bull frog. Peternakan menjadi penopang ekonomi masyarakat. Kegiatan wirausaha home industri banyak dilakukan. Kegiatan ini sangat menopang ekonomi masyarakat Pasurjambe.
Dengan kegiatan tersebut tidak ada kekhawatiran dari masyarakat untuk dapat terus hidup maju. Kegiatan home industri yang dikerjakan warga Pasurjambe antara lain pembuatan gula merah, pembuatan krecek rebung, kerajianan perak, jeritan jagung ( tepung beras Jagung ), Virgin Coconut Oil, keripik jahe, keripik pisang, cengkeh, carang mas ( snak jawa/ketela), sarung bantal kursi tamu. Kegiatan home industri tersebut dapat melayani pesanan baik dalam partai kecil maupun besar.
Perlu adanya promosi untuk pemasaran yang harus dilakukan. Banyak promosi menggunakan fasilitas Telecenter Semeru. Fasilitas yang ada di Telecenter Dapat mendukung usaha yang dilakukan warga Pasurjambe.(9 September 2008 )
Pelatihan Internet Wajanbolic
Sabtu, 6 September 2008 di Telecenter Semeru dilakukan pelatihan aplikasi Internet dengan Wajanbolic. Pelatiahn dilakukan CRI dipandu oleh Rahmat "Inyong" Hafiedz dan Amrun didampingi mas Budhi, Ketut dan Eko. Pelatihan diikuti oleh 9 orang yang merupakan pengelola Telecenter Semeru dan masyarakat sekitarnya. Pelatihan belangsung dari jam 9.30 - 16.30 WIB. Para peserta sangat antusian untuk mengikuti pelatihan. Ini karena dari bayangan peserta wajan hanya dapat digunakan sebagai alat untuk penggorengan. Akan tetapi kenyataannya dapat digunakan sebagai alat yang menunjang sebuah teknologi internet. Berbagai ungkapan dilontarkan peserta pelatihan. Dari permasalahan bisa tidaknya aplikasi alat itu sampai penggunaan wajan bekas. Setelah mendapat penjelasan singkat peserta langsung dipandu untuk merangkai sendiri wajanbolic. Setelah selesai merangkai dilanjutkan dengan uji coba. Setelah dilakukan uji coba ternyata wajan yang biasanya hanya untuk alat penggorengan ternya dapat digunakan untuk menangkap sinyal internet dan internet tersebut dapat digunakan. Hasil tersebut dapat membuat wacana peserta untuk dapat mengembangkan internet wajanbolic yang ada ditelecemter semeru. Mereka menganggap berharap internet di telecenter dapat diserring/dibagi dengan menggunakan antene wajanbolic. Dengan demikian akan dapat dimaksimalkan penggunaan internet untuk menambah pendapatan Telecenter.
Pelatihan di Telecenter Semeru
Jumat, 5 September 2008 diadakan pelatihan di Telecenter Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Pelatihan diikuti oleh 9 orang yang merupakan pengelola radio komunitas dan pengelola telecenter. Walaupun peserta sedikit tetapi mereka sangat antusian. Sebelum dilakukan pelatihan jurnalistik terlebih dahulu dikenalkan tentang keradikomunitasan. Walaupun radio komunitas semeru sedang rusak, mereka antusias untuk menhidupkannya kembali. Mereka saat ini sedang mendalami bagaimana pengeloan radio. pelatihan yang dipandu Mas Budhi, Ketut, Inyong, Amrun, Eko ( CRI ) berlangsung meriah. Pelatihan pengelolaan Radio dan Jurnalistik ini berlangsung dari jam 9,00 - 23,00 WIB mampu mendorong pengelolan untuk lebih bersemangat. Setelah dijelaskan tentang bagaimana pengelolaan radio kemudian dilanjutkan dengan pelatihan jurnalisti. Peserta dikenal apa jurnalistik dan bagaimana jurnalistik. Sementara ini yang mereka ketahui tentang jurnalistik yaitu surat kabar maupun televesi yang punya modal besar. Padahal kenyataanya jurnalistik merupakan media yang dapat dilakukan semua orang. Jurnalistik merupakan suatu karya yang dapat digunakan untuk mencurahkan segalanya. Setelah itu pengelola sangat antusian untuk dapat membuat karya - karya jurnalistik. Mereka kita gabung dengan suarakomunitas.combine.or.id. Dimana di web tersebut sebagai ajang tukar informasi yang berasal dari komunitas, untuk komunitas dan oleh komunitas. Dengan bergabungnya di suara komunitas diharapkan akan menambah kreasi dan kreatifitas diantara anggota suara komunitas maupun masyarakat umum.
Semeru yang Sejuk
Semeru yang terletak di kabupaten lumajang, jawa timur merupakan daerah pegunungan yang sejuk. walaupun didaerah pegunungan tetapi rakyat tanah subur dan rakyat makmur. disini masyarakatnya ramah2. banyak potensi yang dapat dikembangkan. tanah pertaniannya juga subur. masyarakat banyak yang mempunyai usaha mandiri dengan beternak, maupun bertani. rakyat beternak itik, sapi potong, kambing etawa, puyuh. pertanian rakyat juga banyak dikembangkan. pertanian yang dijalankan petani padi, cabai, sayur mayur dan juga tembakau. dari usaha yang dijalankan mereka mendapatkan hasil yang lumayan. dari hasil pertanian dan peternakan rakyat hidup makmur.
Kamis, 04 September 2008
MANAJEMEN PEMELIHARAAN SAPI POTONG
Sapi potong menjadi salah satu pilihan komoditas yang diyakini bisa menjadi sumber pendapatan keluarga. Proses pemeliharaan sapi potong cukup mudah dilakukan. Namun, juga banyak kendalanya. Kendala tersebut pemeliharaan yang dilakukan peternak. Beberapa peternak belum memiliki orientasi bahwa beternak sapi potong bisa menjadi sumber pendapatan utama. Sehingga pemeliharaannya tidak hanya dilakukan secara asal – asalan. Banyak harus diketahui peternak sebelum mengenal management pemeliharaan. Pemilihan bibit, pemberian pakan, dan pemasaran. Pemasalahan tersebut sering kali menjadi kendala para peternak.
Para peternak harus memperhatikan bibit yang akan dipelihara. Banyak macam untuk dapat memilih bibit sesuai dengan kebutuhannya. Pemilihan bibit harus memperhatikan beberapa hal antara lain :
1. Kondisi sehat dan kuat
2. Badan lebar dan dalam
3. Pedagingannya padat dan bentuk badannya kompak
4. Temperamennya aktif, tetapi lembut
5. Kepala lebar, moncong tumpul.
Selain itu keberadaan kandang juga harus diberhatikan. Kandang yang baik harus memperhatikan beberapa aspek untuk dapat dipenuhi. Aspek – aspek yang setidaknya ada dalam kandang antara lain :
1.Cukup mendapat sinar matahari
2.Mempunyai saluran pembuangan dan tempat penampungan kotoran yang memadai
3.Terbuat dari bahan yang cukup kuat dan tahan lama
4.Bila mungkin lantai kandang disemen/dikeraskan dan dihampiri jerami biar hangat.
5.Kandang hendaknya dilengkapi dengan tempat pakan dan air minum
6.Lantai diusahakan agak miring dengan kemiringan 2 derajat kearah pantat sapi dan diusahakan agar selalu kering dan hangat
Ukuran kandang juga harus diperhatikan. Ini sangat berpengaruh untuk kenyaman dari sapi. Apabila sapi merasa nyaman maka sapi tidak mudah stress. Ukuran kandang yang ideal untuk setap ekor sapi adalah sebagai berikut sapi induk : 2x1,5m2 dan pejantan 2x 1,5m2/ekor.
Dalam pemeliharaan penggemukan sapi, pakan sangat berpengaruh. Komposisi dari pakan harus diperhatikan. Pemberian pakan yang sangat mungkin diberikan sehingga mendapatkan hasil yang maksimal adalah sebagai berikut :
1. Pakan hijauan,yaitu bahan yang banyak mengandung serat kasar dengan nilai cerna yang rendah dan cukup protein seperti rumput gajah, rumput raja, benggala, satria, dan lain – lain. Jenis legume seperti gamal, acasia vilosa, turi serta dari jenis daun-daunan dan jerami. Pakan hijauan diberikan 10% dari berat badan perhari. Hijauan yang diberikan merupakan campuran antara rumput dan kacang-kacangan dengan perbandingan 2/3 bagian rumput dengan 1/3 kacang-kacangan, diberikan 2-3 kali sehari.
2. Pakan Penguat ( Konsentrat). Pakan penguat adalah campuran bahan yang disusun
sedemikian rupa.
Manajemant pemeliharaan sapi potong perlu dilakukan. Untuk itu ada beberapa metode yang harus dilakukan. Metode pemeliharaan sapi potong berdasarkan tujuan pemeliharaan yaitu : sapi potong pembibitan, sapi potong kereman, sapi untuk ternak kerja
a. Pemeliharaan sapi potong pembibitan;
- Sapi induk, Selain pemberian pakan yang baik pemeliharaan kesehatan dalam pemeliharaan sapi induk perlu juga diperhatikan sistim perkawinannya, sehingga induk dapat melahirkan setiap 1 – 18 bulan sekali.
- Induk bunting, Sapi yang mengalami proses produksi harus mendapat perlakuan dan pakan yang baik. Pakan harus cukup baik, berikan pakan penguat sebanyak 2-3 kg/ek/hr ditambahkan mineral. Tempatkan sapi dikandang tersendiri agar merasa tenang. Jagalah kebersihan kandang, alasi lantainya dengan jerami/rumput kering.
Pemelihraan anak sapi, Setelah anak sapi lahir segera bersihkan lender yang
menempel pada tubuhnya,terutama bagian hidung dan mulut. Potong tali pusar dan olesi dengan yodium. Biarkan anak sapi menyusui pada induknya sampai 4 bulan. Mulai diperkenalkan dengan konsentrat pada umur 3 minggu.
b. Pemeliharaan sapi potong kereman
Ada 4 patokan dalam memilih sapi untuk dierem, diantaranya :
Sapi yang berumur kurang dari satu tahun yang akan diperlukan masa kerem selama 8-12 bulan.
Sapi berumur 1-2 tahun dengan masa kerem selama 6-8 bulan.
Sapi yang berumur 2-3 tahun dengan masa kereman selama 4-6 bulan.
Sapi yang berumur 3 tahun keatas dengan masa kereman maksimal selama 4 bulan
Selain dari segi umur juga perlu pertimbangan dari bentuk tubuh sapi yang akan dikerem dapat dipilih kurus, tapi bukan karena penyakit. Kuru dalam artian kurang makanan dan perawatan. Berat ideal sapi yang akan dikerem antara 140-200 kg. Pemberian konsentrat berupa dedak padi +starbio sebanyak 1 kg hari akan memberikan pertambahan berat badan rata-rata 600 gram/hari.
c. Pemeliharaan sapi untuk ternak kerja, Pada pemeliharaan ini perlu diperhatikan adalah ternak sebaiknya tidak dikerjakan pada waktu tertentu sbb:
1.Satu bulan setelah dikawinkan
2.Dua bulan sebelum melahirkan
3.Satu bulan setelah melahirkan
4.Pengolahan reproduksi
Kawinkan sapi betina untuk pertama kalinya pada umur 15 – 20 bulan,sedangkan yang jantan pada umur 15-24 bulan. Bila sapi menunjukkan tanda-tanda birahi pagi
hari,kawinkan 12-18 jam. Perkawinan dinyatakan berhasil bila sapi memeprlihatkan
tanda-tanda sebagai berikut :
- Tidak muncul birahi pada periode berikutnya, sapi kelihatan lebih tenang,nafsu makan dan minum bertambah, rongga perut bertambah besar. Kebuntingan sapi rata-rata berlangsung selama 283 hari
6. Pencegahan Penyakit
Ada beberapa jenis penyakit yang perlu diwaspadai dalam
mengelola sapi diantaranya:
1.Ngorok (SE)
Gejalah :
Demam tinggi,badan lemah dan gemetar
Banyak air liur
Pembengkakan dileher , pundak kaki depan dan lidah
Penyempitan saluran pernafasan sehingga sulit nafas.
Pencegahan : ternak diberi vaksin anti SE.
Pengobatan L dengan menggunakan antibiotika dan sulfa
2.Radang Kuku (Foot Rot)
Gejala :
- Pembengkakan pada kuku dan sekitarnya
- tumit,kuku mengelupas dan timbul bisul , ternak pincang dan bisa
lumpuh
Pencegahan :
- Lantai harus kering, kuku dipotong ,dibersihkan dengan larutan Betadine dan dibalut, hal ini diulang setiap minggu.
3.Bioat (Tymphani,Kembung Perut)
Gejalah:
- Lambung bagian kiri membesar.
- Nafsu makan berkurang atau hilang sama sekali,sapi gelisah,sesak nafas,bila sudah
dibaringkan susah berdiri
Pencegahan:
- Jangan terlalu banyak memebrikan hijauan yang banyak mengandung air,(rumput muda yang banyak kena embun), diberi makan kasar dan jerami kering ( hay) untuk
mengeluarkan gas diberikan minuman larutan gula merah dan air asam.
Para peternak harus memperhatikan bibit yang akan dipelihara. Banyak macam untuk dapat memilih bibit sesuai dengan kebutuhannya. Pemilihan bibit harus memperhatikan beberapa hal antara lain :
1. Kondisi sehat dan kuat
2. Badan lebar dan dalam
3. Pedagingannya padat dan bentuk badannya kompak
4. Temperamennya aktif, tetapi lembut
5. Kepala lebar, moncong tumpul.
Selain itu keberadaan kandang juga harus diberhatikan. Kandang yang baik harus memperhatikan beberapa aspek untuk dapat dipenuhi. Aspek – aspek yang setidaknya ada dalam kandang antara lain :
1.Cukup mendapat sinar matahari
2.Mempunyai saluran pembuangan dan tempat penampungan kotoran yang memadai
3.Terbuat dari bahan yang cukup kuat dan tahan lama
4.Bila mungkin lantai kandang disemen/dikeraskan dan dihampiri jerami biar hangat.
5.Kandang hendaknya dilengkapi dengan tempat pakan dan air minum
6.Lantai diusahakan agak miring dengan kemiringan 2 derajat kearah pantat sapi dan diusahakan agar selalu kering dan hangat
Ukuran kandang juga harus diperhatikan. Ini sangat berpengaruh untuk kenyaman dari sapi. Apabila sapi merasa nyaman maka sapi tidak mudah stress. Ukuran kandang yang ideal untuk setap ekor sapi adalah sebagai berikut sapi induk : 2x1,5m2 dan pejantan 2x 1,5m2/ekor.
Dalam pemeliharaan penggemukan sapi, pakan sangat berpengaruh. Komposisi dari pakan harus diperhatikan. Pemberian pakan yang sangat mungkin diberikan sehingga mendapatkan hasil yang maksimal adalah sebagai berikut :
1. Pakan hijauan,yaitu bahan yang banyak mengandung serat kasar dengan nilai cerna yang rendah dan cukup protein seperti rumput gajah, rumput raja, benggala, satria, dan lain – lain. Jenis legume seperti gamal, acasia vilosa, turi serta dari jenis daun-daunan dan jerami. Pakan hijauan diberikan 10% dari berat badan perhari. Hijauan yang diberikan merupakan campuran antara rumput dan kacang-kacangan dengan perbandingan 2/3 bagian rumput dengan 1/3 kacang-kacangan, diberikan 2-3 kali sehari.
2. Pakan Penguat ( Konsentrat). Pakan penguat adalah campuran bahan yang disusun
sedemikian rupa.
Manajemant pemeliharaan sapi potong perlu dilakukan. Untuk itu ada beberapa metode yang harus dilakukan. Metode pemeliharaan sapi potong berdasarkan tujuan pemeliharaan yaitu : sapi potong pembibitan, sapi potong kereman, sapi untuk ternak kerja
a. Pemeliharaan sapi potong pembibitan;
- Sapi induk, Selain pemberian pakan yang baik pemeliharaan kesehatan dalam pemeliharaan sapi induk perlu juga diperhatikan sistim perkawinannya, sehingga induk dapat melahirkan setiap 1 – 18 bulan sekali.
- Induk bunting, Sapi yang mengalami proses produksi harus mendapat perlakuan dan pakan yang baik. Pakan harus cukup baik, berikan pakan penguat sebanyak 2-3 kg/ek/hr ditambahkan mineral. Tempatkan sapi dikandang tersendiri agar merasa tenang. Jagalah kebersihan kandang, alasi lantainya dengan jerami/rumput kering.
Pemelihraan anak sapi, Setelah anak sapi lahir segera bersihkan lender yang
menempel pada tubuhnya,terutama bagian hidung dan mulut. Potong tali pusar dan olesi dengan yodium. Biarkan anak sapi menyusui pada induknya sampai 4 bulan. Mulai diperkenalkan dengan konsentrat pada umur 3 minggu.
b. Pemeliharaan sapi potong kereman
Ada 4 patokan dalam memilih sapi untuk dierem, diantaranya :
Sapi yang berumur kurang dari satu tahun yang akan diperlukan masa kerem selama 8-12 bulan.
Sapi berumur 1-2 tahun dengan masa kerem selama 6-8 bulan.
Sapi yang berumur 2-3 tahun dengan masa kereman selama 4-6 bulan.
Sapi yang berumur 3 tahun keatas dengan masa kereman maksimal selama 4 bulan
Selain dari segi umur juga perlu pertimbangan dari bentuk tubuh sapi yang akan dikerem dapat dipilih kurus, tapi bukan karena penyakit. Kuru dalam artian kurang makanan dan perawatan. Berat ideal sapi yang akan dikerem antara 140-200 kg. Pemberian konsentrat berupa dedak padi +starbio sebanyak 1 kg hari akan memberikan pertambahan berat badan rata-rata 600 gram/hari.
c. Pemeliharaan sapi untuk ternak kerja, Pada pemeliharaan ini perlu diperhatikan adalah ternak sebaiknya tidak dikerjakan pada waktu tertentu sbb:
1.Satu bulan setelah dikawinkan
2.Dua bulan sebelum melahirkan
3.Satu bulan setelah melahirkan
4.Pengolahan reproduksi
Kawinkan sapi betina untuk pertama kalinya pada umur 15 – 20 bulan,sedangkan yang jantan pada umur 15-24 bulan. Bila sapi menunjukkan tanda-tanda birahi pagi
hari,kawinkan 12-18 jam. Perkawinan dinyatakan berhasil bila sapi memeprlihatkan
tanda-tanda sebagai berikut :
- Tidak muncul birahi pada periode berikutnya, sapi kelihatan lebih tenang,nafsu makan dan minum bertambah, rongga perut bertambah besar. Kebuntingan sapi rata-rata berlangsung selama 283 hari
6. Pencegahan Penyakit
Ada beberapa jenis penyakit yang perlu diwaspadai dalam
mengelola sapi diantaranya:
1.Ngorok (SE)
Gejalah :
Demam tinggi,badan lemah dan gemetar
Banyak air liur
Pembengkakan dileher , pundak kaki depan dan lidah
Penyempitan saluran pernafasan sehingga sulit nafas.
Pencegahan : ternak diberi vaksin anti SE.
Pengobatan L dengan menggunakan antibiotika dan sulfa
2.Radang Kuku (Foot Rot)
Gejala :
- Pembengkakan pada kuku dan sekitarnya
- tumit,kuku mengelupas dan timbul bisul , ternak pincang dan bisa
lumpuh
Pencegahan :
- Lantai harus kering, kuku dipotong ,dibersihkan dengan larutan Betadine dan dibalut, hal ini diulang setiap minggu.
3.Bioat (Tymphani,Kembung Perut)
Gejalah:
- Lambung bagian kiri membesar.
- Nafsu makan berkurang atau hilang sama sekali,sapi gelisah,sesak nafas,bila sudah
dibaringkan susah berdiri
Pencegahan:
- Jangan terlalu banyak memebrikan hijauan yang banyak mengandung air,(rumput muda yang banyak kena embun), diberi makan kasar dan jerami kering ( hay) untuk
mengeluarkan gas diberikan minuman larutan gula merah dan air asam.
Solusi Internet Murah
Sekadar sebagai bahan masukan saja. kawan yang telah menghitung rencana serupa (tapi tidak sama). Kegiatan usahanya adalah membangun jaringan internet tingkat kampung (dikenal RT/RW Net). Modal utama yang diperlukan hanya sebesar Rp 3.605.000 dengan perincian :
1. Antenna Omni (untuk membagi sinyal wifi) Rp 800.000
2. Radio Wireles Merk Senao Rp 1.650.000
3. Kabel UTV 50 meter Rp 150.000
4. Kabel Pictail Ro 150.000
5. Kabel Power 1 Roll Rp 105.000
6. Jack Connector UTV Rp 50.000
7. Box Radio Rp 100.000
8. Perlengkapan Rp 100.000
9. Instalasi alat Rp 500.000
Semua peralatan itu untuk acces point bagi jaringan nirkabel yang akan terbagi ke sejumlah pengguna/langganan. Asumsinya masing-masing pelanggan sudah memiliki komputer dan bersedia mengeluarkan biaya pembatan wajanbolic seharga 350-400 ribu.
Jika menggunakan akses speedy paket office (unlimited) seharga Rp 750.000,-/bulan, maka tinggal dibagi pembiayaannya dengan pelanggan yang bersedia berjaringan dan berminat mendapatkan layanan akses internet. Bagi pelanggan yang jaraknya tidak mencapai 100 meter dari pusat acces point, bisa menggunakan kabel. Namun yang jarakna lebih dari 100 meter, menggunakan wifi (wajan bolic).
Jika ada sejumlah 10 pelanggan, maka rata-rata biaya yang dibebankan pada pelanggan sekitar Rp 75.000,- + biaya perawatan jaringan yang jumlahnya ditentukan menurut kesepakatan. Dengan demikian, biaya bulanan sudah tertutupi oleh pelanggan yang bersedia (berapapun jumlahnya).
Pagi penyelenggara itu sendiri masih bisa mendapatkan pemasukan tambahan dengan membuat warnet "mandiri" cukup dengan 1-2 komputer. Dengan biaya yang murah, misalnya 1 jam dikenai biaya Rp 1000,- Jika 2 (dua) komputer beroperasi terus, dengan tingkat penggunaan komputer rata-rata per hari mencapai 10 jam, maka dalam sebulan bisa mendapatkan uang tambahan sebesar 10x30x1000 = Rp 300.000,-. Sementara biaya akses internet telah terbayarkan oleh pelanggan.
1. Antenna Omni (untuk membagi sinyal wifi) Rp 800.000
2. Radio Wireles Merk Senao Rp 1.650.000
3. Kabel UTV 50 meter Rp 150.000
4. Kabel Pictail Ro 150.000
5. Kabel Power 1 Roll Rp 105.000
6. Jack Connector UTV Rp 50.000
7. Box Radio Rp 100.000
8. Perlengkapan Rp 100.000
9. Instalasi alat Rp 500.000
Semua peralatan itu untuk acces point bagi jaringan nirkabel yang akan terbagi ke sejumlah pengguna/langganan. Asumsinya masing-masing pelanggan sudah memiliki komputer dan bersedia mengeluarkan biaya pembatan wajanbolic seharga 350-400 ribu.
Jika menggunakan akses speedy paket office (unlimited) seharga Rp 750.000,-/bulan, maka tinggal dibagi pembiayaannya dengan pelanggan yang bersedia berjaringan dan berminat mendapatkan layanan akses internet. Bagi pelanggan yang jaraknya tidak mencapai 100 meter dari pusat acces point, bisa menggunakan kabel. Namun yang jarakna lebih dari 100 meter, menggunakan wifi (wajan bolic).
Jika ada sejumlah 10 pelanggan, maka rata-rata biaya yang dibebankan pada pelanggan sekitar Rp 75.000,- + biaya perawatan jaringan yang jumlahnya ditentukan menurut kesepakatan. Dengan demikian, biaya bulanan sudah tertutupi oleh pelanggan yang bersedia (berapapun jumlahnya).
Pagi penyelenggara itu sendiri masih bisa mendapatkan pemasukan tambahan dengan membuat warnet "mandiri" cukup dengan 1-2 komputer. Dengan biaya yang murah, misalnya 1 jam dikenai biaya Rp 1000,- Jika 2 (dua) komputer beroperasi terus, dengan tingkat penggunaan komputer rata-rata per hari mencapai 10 jam, maka dalam sebulan bisa mendapatkan uang tambahan sebesar 10x30x1000 = Rp 300.000,-. Sementara biaya akses internet telah terbayarkan oleh pelanggan.
|
Langganan:
Postingan (Atom)